JAKARTA - Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik di Sumatera Barat (Sumbar) akan mulai dikerjakan pada tahun depan. Nilai investasi proyek tersebut mencapai Rp4,8 triliun.
Proyek ini di inisiatif oleh PT Hutama Karya (Persero) melalui skema kerja sama pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Proyek infrastruktur dengan panjang mencapai 10,6 kilometer (km) ini ditargetkan rampung dalam dua tahun sejak pembangunan dimulai. Artinya, flyover Sitinjau bisa dinikmati masyarakat Sumbar pada akhir 2025.
Kepastian itu disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir usai melakukan kunjungan ke Proyek Flyover Sitinjau Lauik di Sumbar.
"Ini investasinya saja Rp4,8 triliun, panjangnya 10,6 kilometer, Insya Allah akan diselesaikan secepatnya paling lambat 2025 akhir," ungkap Erick kepada Wartawan, ditulis Rabu, 21 Desember.
BACA JUGA:
Kata Erick, pembangunan flyover Sitinjau Lauik ini tidak hanya menjadi akses utama masyarakat, namun juga dapat menunjang sektor pariwisata di wilayah Sumatera Barat.
Lebih lanjut, Erick mengatakan pembangunan infrastruktur jalan di daerah menjadi pendukung utama industri pariwisata. Sebab, dapat mempermudah akses para wisatawan. Sehingga, dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
"Kita juga bisa lihat jalan yang lama ini mungkin saya usulkan juga jangan jadi sepi, sudah ada akses yang baik. Tetapi di sini untuk wisata, seperti apa nanti dipikirkan, bagaimana peran pemerintah daerah dan pemerintah pusat itu bersama-sama sama kita membangun untuk bagaimana ekonomi bisa bangkit," tuturnya.
Seperti diketahui, Erick Thohir memang meminta BUMN Karya untuk memasifkan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah. Bahkan, Erick turun langsung untuk meninjau beberapa proyek di Sumatera Barat.