Bagikan:

JAKARTA - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementeria ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan rencana pemerintah pada Blok Andaman. Pada 2023, pihaknya akan melakukan pengeboran pada tiga sumur di Andaman II.

"Tahun 2023 rencananya akan dibor sekitar tiga sumur di lokasi Halwa dan Timpan 2 di Andaman II dan Lyaran di South Andaman," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI yang dikutip Rabu 14 Desember.

Ia menambahkan, progres pengeboran Timpan I di Andaman II telah selesai dan seismik Andaman II telah dilaksanakan seluas 3.620 km persegi.

Lebih jauh Tutuka merinci, total sumber daya area Andaman mencapai 4,86 miliar barrel oil equivalent dengan rincian discovery sebesar 260 juta barrel oil equivalent, prospek 1,97 miliar barrel oil equivalent, dan lead 2,63 miliar barrel oil equivalen.

Adapun saat ini wilayah Andaman I dikelola oleh Mubadala Petroleum (MP) dengan hak partisipasi (participating interest) sebesar 80 persen dan Premier Oil yang sekarang dikenal Harbor Energy sebesar 20 persen.

"Dengan recoverable reserve sebesar 239 juta oil equivalen yang rencananya akan on-stream diperkirakan pada tahun 2030," imbuh Tutuka.

Sedangkan wilayah Andaman II dikelola oleh Harbor Energy dengan hak partisipasi sebesar 40 persen, MP30 persen dan BP 30 persen dan memiliki recoverable reserve sebesar 2,02 miliar barel minyak ekuivalen yang rencananya dapat on-stream atau berproduksi di tahun 2028.

Wilayah Andaman III dikelola Repsol dengan hak partisipasi sebesar 51 persen dan Petronas sebesar 49 persen dengan recoverable reserve sebesar 1,89 juta barrel oil equivalent.

"Serta wilayah South Andaman dikelola oleh MP 80 persen dan Premier atau Harbor Energy 20 persen dengan recoverable reserve 709 juta barel oil equivalent yang diperkirakan rencananya on-stream 2030," pungkas Tutuka.