Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah melalui Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyatakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang dalam transisi menuju ekonomi hijau adalah pembangunan yang menggunakan energi baru dan terbarukan (EBT).

Menurut dia, transisi menuju ekonomi hijau juga meliputi bukan saja pembangunan EBT namun juga mengurangi emisi karbon dioksida (CO2).

“Indonesia telah berkomitmen mencapai Net Zero Emission pada 2060. Kita yakin bahwa pembangunan ekonomi Indonesia masih akan tetap mengeluarkan emisi karbon. Namun kita akan melakukan kompensasi sehingga kita akan mendapatkan Net Zero Emission,” ujarnya dalam keterang pers dikutip Senin, 12 Desember.

Suahasil menambahkan, pemerintah Indonesia menegaskan posisi bahwa antara ekonomi hijau dan pertumbuhan ekonomi bukan saling trade off. Kata dia, ekonomi hijau adalah merupakan sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia ke depan.

“Kita mulai mengurangi emisi karbon dengan mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap yang berasal dari batubara. Oleh karenanya, energi baru terbarukan menjadi betul-betul sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia dalam jangka menengah dan panjang,” tuturnya.

Wakil Sri Mulyani itu menyampaikan pula bahwa banyak negara yang kembali ke bahan bakar fosil, seperti Amerika Serikat mengeluarkan cadangan energi minyak dan Eropa yang membeli batu bara dari negara-negara di seluruh dunia.

“Kita pahami bahwa ini adalah gerakan jangka pendek dalam rangka melindungi masyarakat. Eropa, Amerika sedang menuju winter, musim dingin yang memerlukan energi. Indonesia melakukan peningkatan fossil fuel dalam bentuk meningkatkan subsidi energi yang saat ini kita perkirakan akan ada di atas Rp500 triliun dari APBN,” ucap dia.

Suahasil menyebut ketegangan geopolitik membuat harga energi di tingkat yang relatif tinggi. Hal ini merupakan bentuk dari proteksi kepada masyarakat karena masyarakat kita tetap memerlukan energi dan tetap memerlukan kegiatan ekonomi agar pemulihan bisa berlangsung cepat.

“Namun di dalam jangka menengah panjang, kami meyakini bahwa ekonomi hijau dan pertumbuhan ekonomi akan saling meng-komplementer,” imbuhnya.

Untuk itu, sambung Suahasil, Indonesia telah meluncurkan Energy Transition Mechanism (ETM), suatu mekanisme di mana Indonesia akan melakukan early retirement atau penghentian lebih awal dari beberapa pembangkit listrik tenaga batubara kita.

“Ini yang kita sudah desain dan akan kita lanjutkan terus desainnya dalam beberapa waktu ke depan,” tutupnya.