Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) disebutkan tetap berkomitmen melakukan transisi ekonomi menuju aktivitas produktif yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi hijau atau green economy.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan bahwa upaya untuk mewujudkan hal tersebut bukan hanya terbatas pada lingkup pembangunan sarana infrastruktur yang bersifat ramah lingkungan.

“Kita semua tahu bahwa Indonesia selama ini surplus listrik yang kebanyakan dihasilkan oleh pembangkit batu bara (pembangkit listrik tenaga uap/PLTU),” ujarnya dalam forum Economic Outlook 2023, Selasa, 29 November.

Suahasil tidak memungkiri bahwa kegiatan produksi setrum melalui PLTU terkadang menimbulkan ekses negatif terhadap lingkungan.

“Nah disinilah kemudian kita menonjolkan peran Indonesia. Kita di forum-forum internasional seperti G20 kemarin bicara soal green ekonomi tidak hanya pada konteks membangun, tetapi juga bagaimana kita mentransisikan menuju aktivitas hijau,” tuturnya.

Wakil dari Sri Mulyani itu menyampaikan pula jika proses transisi ini berarti produksi listrik dari batu baru secara gradual bisa berkurang dan tergantikan oleh sumber yang lebih baik.

“Kalau kita mau berhasil dalam hal tersebut tetapi ada PLTU yang kontraknya masih 25 tahun misalnya, lalu kita ingin percepat (penutupan) maka kita bicara mengenai early retirement,” imbuh dia.

“Sehingga kalo ada early retirement maka disitu ada hitung-hitungan bisnis berupa kompensasi yang harus diberikan (kepada PLTU). Jadi disitu pasti ada new business yang belum pernah ada sebelumnya. Saya berharap teman-teman di sektor keuangan, termasuk perbankan bisa masuk,” sambung Suahasil.

Dia malahan berkeyakinan jika sektor perbankan berpotensi meningkatkan valuasi aset apabila masuk ke dalam skema transisi energi atas pensiun dini PLTU.

“Menurut saya harusnya pembangkit listrik batu bara yang ada di dalam skema early retirement bisa menjadi the new asset class. Boleh dibiayai karena it’s a good business for transition energy menuju green economy. Saya percaya sektor perbankan bisa menjadi pemain yang luar biasa penting dalam konteks ini,” tegas dia.

Dalam catatan VOI, pemerintah telah menetapkan percepatan penghentian operasi PLTU Cirebon-1 yang merupakan pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 660 megawatt di Jawa Barat. Langkah ‘suntik mati’ PLTU tersebut mencuat dalam rangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada pertengahan November yang lalu