Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 15 Kota dari 74 Kota lolos mengikuti penjurian I-SIM for Cities yang diselenggarakan oleh PT Surveyor Indonesia bekerja sama dengan Bappenas dan APEKSI, yaitu Semarang, Pare-pare, Blitar, Tebing Tinggi, Salatiga, Probolinggo, Manado, Pagar Alam, Tegal, Tasikmalaya, Bogor, Sukabumi, Gorontalo, Banjarbaru, dan Tangerang.

Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, M. Haris Witjaksono dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Bappenas dan APEKSI yang telah memberi kepercayaan kepada PT Surveyor Indonesia menjadi bagian dari program I-SIM for Cities dan mengucapkan selamat kepada 15 kota terpilih yang lolos pada tahap penjurian.

"Kota terpilih merupakan 15 terbaik berdasarkan penilaian indikator SDGs dari 74 Kota yang mendaftar untuk selanjutnya akan dikupas lebih mendalam lagi program unggulan setiap kota dalam penjurian ini," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis 24 November.

Haris melanjutkan bahwa program I-SIM for Cities merupakan program unggulan PT Surveyor Indonesia, Pihaknya memiliki inisiatif membangun jembatan antara stakeholders dengan pemerintah daerah.

Pembangunan SDGs lanjut Haris perlu didukung oleh stakeholders yang berada di wilayah tersebut. Keberlanjutan pembangunan, kesejahteraan, pengentasan kemiskinan, isu terkait gender, akses pendidikan, menjadi tanggung jawab semua pihak, bukan hanya pemerintah daerah.

"Di sinilah peran Surveyor Indonesia untuk memberikan inspirasi bahwa setiap unsur anak bangsa harus mampu memberikan kontribusi positif kepada perusahaan, masyarakat, dan negara. SDGs harus menjadi gerakan bersama," tegasnya.

Mengusung multi-stakeholder panelis, penjurian dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan dan Kepala Sekretariat Nasional SDGs sebagai wakil dari pemerintahan, Vivi Yulaswati, Director SDGs Center UNPAD sebagai wakil dari akademisi, Zuzy Anna, Executive Director Indonesia Business Council for Sustainable Development (ICBSD) sebagai wakil dari komunitas bisnis, Indah Budiani, President of Indonesian Association of Urban Plan (IAP) sebagai wakil dari praktisi urban, Hendricus Andy Simarmata, perwakilan wartawan/pers , M. Zaid Wahyudi, Duta SDGs serta menjabat sebagai Staf Khusus Presiden sebagai wakil dari anak muda, Billy Mambrasar, dan VP Strategic Transformation Office sebagai wakil dari Surveyor Indonesia, Euis Emalia Noor.

Dalam penjurian ini, masing-masing kota menampilkan program unggulan yang kemudian diuji lebih dalam oleh panelis. Beberapa kota menampilkan program unggulan seperti Rumah Pemulihan Gizi Sinergitas Penanganan Stunting, Kampung Tematik, Laku Tepak (Layanan Kunjungan Terpadu di Lembaga Pembinaan Khusus Anak), dan Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Alternatif Bahan Bakar Murah dan Ramah Lingkungan.

Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan dan Kepala Sekretariat Nasional SDGs sebagai wakil dari pemerintahan, Vivi Yulaswati yang merupakan salah satu panelis mengatakan penjurian ini merupakan pengalaman yang luar biasa karena bisa mengenal lebih dalam dan mendapatkan insight yang komprehensif mengenai SDGs yang dilakukan oleh pemerintah kota.

"I-SIM itu integrated sustainability. Tentunya berbasis data yang tidak hanya fokus pada satu atau dua goals tetapi berbicara mengenai keterkaitan antar goals SDGs dan dampaknya," ujarnya.

Hal ini membuat penjurian harus jeli dan dapat melihat secara komprehensif program yang dilakukan beserta dampaknya. Vivi menambahkan bahwa I-SIM ini merupakan bagian pembelajaran untuk setiap kota dan mungkin nanti akan berkembang ke daerah-daerah lainnya supaya bisa membangun data yang lebih baik, dapat mengukur, dan menjadi pembuktian ketercapaian SDGs di masing-masing kota dan tentunya Indonesia.

Penjurian I-SIM for Cities akan menjadi bagian dari SDGs Action Awards (SDGs Award) kategori Pemerintah Daerah yang akan disampaikan pada acara SDGs Annual Conference 30 November 2022 di Istana Bogor dan 1-2 Desember 2022 di Hotel Sultan Jakarta oleh Kementerian PPN/Bappenas untuk meningkatkan integrasi dan kolaborasi multi pihak dalam SDGs Indonesia.

I-SIM for Cities merupakan gerakan inisiatif untuk mendukung keberlanjutan multi-stakeholders dalam mengelola aspek pembangunan berkelanjutan, lingkungan, sosial dan tata kelola, termasuk akselerasi pencapaian SDGs di tingkat kota. Melalui program ini, pemerintah kota dapat mengungkapkan data dan mengukur capaian dalam rangka akselerasi performa capaian tersebut.

Dengan semangat inklusivitas atau no one left behind, I-SIM for Cities menciptakan keterlibatan pentahelix multi-stakeholders, seperti: pemerintahan, akademisi, komunitas, bisnis, filantropi dan media. Lebih dari itu, program ini pun mendorong pengembangan kapabilitas pemerintah kota terhadap standar kota yang berkelanjutan.