Bagikan:

YOGYAKARTA – Pemerintah terus mengawasi pembangunan PLTA Kayan Cascade yang dilakukan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Dalam pembagunan tersebut, PT Kayan Hydro Energy (KHE) bekerja sama dengan Sumitomo Corporation, salah satu perusahaan terbesar di dunia yang berpusat di Jepang.

Meski berkantor di Negeri Sakura, bisnis Sumitomo juga ada di Indonesia.

Daftar Bisnis Sumitomo di Indonesia

Dikutip dari situs Sumitomocorp, PT Sumitomo Indonesia adalah salah satu anak perusahaan Sumitomo Corporation. Perusahaan Sumitomo bergerak di beberapa bidang seperti pertukaran barang, jasa, hingga teknologi.

Tidak hanya ada di Indonesia, Sumitomo Corp memiliki 800 perusahaan yang tersebar di 130 lokasi di 66 negara (per 1 November 2022). Berikut ini daftar perusahaan Smitomo di Indonesia.

  • PLTA Kayan Cascasade (energi)
  • PT Super Steel Karawang (Logam)
  • PT Summit Electrical Steel Processing Indonesia (Logam)
  • PT Oto Multiartha (Keuangan)
  • PT Summit Oto Finance (Keuangan)
  • PT Asuransi Sumit Oto (Keuangan)
  • PT Summit Auto Group (Keuangan)
  • PT Summit Investment Indonesia (Keuangan)
  • PT SMFL Leasing Indonesia (Keuangan)
  • PT Kiriu Indonesia (Otomotif)
  • PT Hino Finance Indonesia (Otomotif)
  • PT Hino Motor Sales Indonesia (Otomotif)
  • PT Traktor Nusantara (Otomotif)
  • PT Swadaya Harapan Nusantara (Kelistrikan)
  • PT East Jakarta Industrial Park (Real Estate)
  • PT Sumisho Global Logistics Indonesia (Logistik)
  • PT Indomobil Summit Logistics (Logistik)
  • PT Monotaro Indonesia (Peralatan Kerja)
  • PT Summitmas Property (Properti)
  • PT Sumitronics Indonesia (Kelistrikan)
  • PT SMT Indonesia (Kelistrikan)
  • PT Sumitomo Wiring System Batam Indonesia (Kelistrikan)

Investasi Sumitomo di Indonesia

Tak hanya mendirikan perusahaan di Indonesia, Sumitomo Grup juga menjadi investor di beberapa perusahaan di Tanah Air, termasuk dalam pendirian PLTA Kayan Cascade dengan nilai investasi sebesar 17 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Selain itu perusahaan tersebut akan melakukan penjajakan pengembangan green industry di Kalimantan Utara (Kaltara). Ke depannya pengembangan green industry tersebut akan memanfaatkan energi dari PLTA.

Sumitomo juga berinvestasi di perusahaan besar nasional lain, khususnya pada perusahaan berstatus terbuka (Tbk) seperti PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang memiliki saham sebesar 20,1 persen lalu berinvestasi di PT Pelat Timah Nusantara Tbk atau Latinusa (NIKL) dengan kepemilikan saham sebesar 35 persen saham.

Tak sampai situ, Sumitomo juga berinvestasi di PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) dan PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI).

Di kedua perusahaan, Sumitomo memegang saham masing-masing 7 persen dan 92,2 persen saham. Selain itu juga membeli saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) sebesar 2 persen pada Desember 2018.

Sejarah Singkat Sumitomo

Cikal bakal Sumitomo Corporation ada sejak tahun 1500-an. Kala itu Masatomo Sumitomo yang seorang pendeta Buddha mendirikan toko obat dan buku kecil bernama Fujiya.

Seiring berjalannya waktu, keluarga Sumitomo mulai mengembangkan bisnisnya.

Mereka menjajaki bisnis lain seperti pertambangan tembaga, perdagangan tekstil, gula, hingga obat-obatan.

Meski telah ada sejak tahun 1500-an, perusahaan Sumitomo Corporation sendiri baru berdiri pada bulan Desember 1919 sebagai The Osaka North Harbour Co Ltd.

Perusahaan tersebut terlibat dalam manajemen perumahan, reklamasi tanah, perataan tanah, konstruksi perbaikan pelabuhan serta perbaikan di wilayah pelabuhan utara Osaka.

Sempat melalui jatuh bangun, Sumitomo Corporation kini memiliki ratusan perusahaan yang tersebar di puluhan negara. Sumitomo Corporation menjadi perusahaan perdagangan umum paling besar di dunia dengan peringkat 238 sebagai perusahaan paling kaya di dunia menurut Fortune Global 500.

Pendapatan Sumitomo Corp pun tak main-main. Pada tahun 2020, perusahaan tersebut mampu meraup untung sebesar 48,74 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Itulah informasi terkait bisnis Sumitomo. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.