Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mendapatkan Pernyataan Effective dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam melanjutkan aksi korporasi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk Tjandra Gunawan, menjelaskan BNC akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.617.133.843 atau 2,6 miliar saham baru.

Setiap pemegang 18 lembar saham lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per tanggal 22 November 2022 berhak memperoleh 5 HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu).

Satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp650 per saham, sehingga jumlah dana yang akan diterima oleh BNC adalah sebesar Rp1,7 triliun.

"Mempertimbangkan kondisi market dan perekonomian beberapa bulan terakhir, kami memutuskan untuk mengubah target perolehan dana dari perhelatan rights issue kami kali ini, yang awalnya sebesar Rp5 triliun menjadi Rp1,7 triliun," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu 12 November.

Menurutnya, angka ini sementara dinilai sangat cukup untuk menjadi fuel bagi BNC dalam mengeksekusi milestones yang sudah direncanakan ke depannya.

Menurutnya, aksi rights issue akan meningkatkan kapasitas pendanaan BBYB untuk pengembangan bisnis perusahaan sehingga kinerja perusahaan setelah aksi korporasi diproyeksikan tumbuh secara berkelanjutan.

Selain itu, lanjut Tjandra, pelaksanaan rights issue merupakan bentuk komitmen perseroan untuk selalu mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk dalam pemenuhan modal inti.

"Dan target jumlah perolehan dana Rp1,7 triliun tersebut akan digunakan Perseroan untuk memperkuat modal inti dan sebagai modal kerja pengembangan Usaha Perseroan,” imbuhnya.

Dalam Prospektus yang diterbitkan, Pemegang Saham Utama BNC, yaitu PT Akulaku Silvrr Indonesia, PT Gozco Capital dan Rockcore Financial Technology Co.Ltd akan melaksanakan secara penuh haknya sesuai dengan porsi kepemilikannya.

Beberapa tanggal penting dalam rights issue BBYB antara lain, tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 November 2022, bersamaan dengan periode perdagangan HMETD yang berlangsung pada 24 - 30 November 2022.

Akhir pembayaran pemesanan tambahan di 2 Desember 2022, dengan tanggal penjatahan pada 5 Desember 2022 dan tanggal pengembalian uang pemesanan pada 7 Desember 2022.