Bagikan:

JAKARTA - PT Indika Energy Tbk. (Indika Energy) menggandeng Altilium Group dan PT Terra Sustineri Berdaya (TSB) untuk membentuk badan hukum baru untuk mempromosikan, memasarkan, dan melisensikan DNi Process di Indonesia.

Vice President Director and Group CEO Indika Energy Azis Armand mengatakan, gencarnya peralihan ke kendaraan listrik (EV) perlu diimbangi dengan peningkatan investasi di pabrik pengolahan bijih untuk mencukupi pasokan logam baterai.

"Tindakan signifikan perlu dilakukan untuk mengembangkan fasilitas pemrosesan yang didukung oleh teknologi bersih," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu 12 November.

Azis menambahkan, sebagai langkah awal kemitraan ini akan berkolaborasi untuk memulai studi kelayakan pembangunan pabrik DNi Process pertama di tanah air.

Pabrik ini akan dirancang untuk memproduksi sedikitnya 16.000 tpa nikel dan kobalt dalam bentuk produk hidroksida campuran (MHP), meskipun pabrik dapat dirancang untuk menghasilkan nikel dan kobalt sulfat. Pada awalnya, DNi Process dikembangkan untuk digunakan di Indonesia dalam memproses cadangan logam.

CEO Altilium Chris Gower, mengatakan pihaknya menyambut baik kerja sama yang terjalin dengan TSB dan Indika Energy dalam mengembangkan DNi Process di Indonesia.

"Tujuan kami adalah untuk mengembangkan industri kendaraan listrik dengan pasokan nikel dan kobalt yang bersih dan berkelanjutan, dan mendukung Indonesia sebagai pemain terkemuka dalam transisi ke EV di seluruh dunia," lanjutnya.

Heru Dewanto, Chairman TSB mengatakan, kerja sama yang terjalin ini dapat membuka potensi cadangan nikel terkaya di dunia melalui penerapan DNi Process TM, teknologi pemrosesan nikel pertama yang berkelanjutan dan tanpa limbah.

"Inisiatif ini akan memposisikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai nilai EV untuk mendorong transisi energi global," ujarnya.

Asal tahu saja, DNi Process™ Altilium adalah teknologi tanpa limbah yang berkelanjutan yang meniadakan kebutuhan akan bendungan tailing dan pembuangan di laut dalam. Hal ini juga memberi pemegang lisensi solusi yang lebih menguntungkan, fleksibel dan efisien untuk memproduksi PLTMH 'tingkat baterai'.

Hal ini dapat dicapai karena proses mengekstrak kadar nikel dan kobalt yang optimal, bersama dengan logam lain yang dapat dijual (Ni, Co, Sc, Fe, Mg, Al) dari seluruh profil bijih laterit.