Penggunaan Kendaraan Listrik dalam Penyelenggaraan KTT G20 Bali Jadi Simbol Konkret Transisi Energi di Indonesia
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Gelaran Presidensi G20 tinggal beberapa hari lagi. Semua persiapan terus dilakukan pemerintah demi kesuksesan penyelenggaraan acara yang akan berlangsung pada 15-16 November mendatang.

Pemerintah Indonesia diketahui telah menyiapkan 30 Bus Listrik Merah Putih (BLMP) ukuran medium untuk kelancaran mobilitas delegasi G20 sejak kedatangan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, hingga ke lokasi pertemuan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Pitra Setiawan, menyebut seluruh bus itu sudah berada di Bali sebelum acara puncak KTT G20.

"Dari ke-30 bus tersebut, sembilan unit sudah berada di Bali, 10 unit sedang dalam perjalanan, satu unit lagi akan selesai akhir pekan ini. Bus-bus ini tidak bisa diberangkatkan secara bersamaan karena produksi juga dilakukan bertahap," katanya kepada Tim Media dan Komunikasi G20 melalui sambungan telepon, Sabtu, 12 November.

Seluruh bus ini merupakan buatan dalam negeri dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 76,98 persen. Bus Listrik Merah Putih ini merupakan kolaborasi pengembangan kendaraan listrik BUMN dan konsorsium perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Institut Senirupa Indonesia Denpasar, dan Institut Teknologi Surabaya.

Sebanyak 30 bus tersebut sudah menjalani uji kelaikan jalan di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi, Jawa Barat.

"Semua kendaraan jenis apa pun diuji kelaikan jalannya di sana," ucap Pitra.

Selain Kementerian Perhubungan, kata Pitra, terdapat 11 bus listrik ukuran medium dan besar dari sejumlah perusahaan yang mendukung kesuksesan acara Presidensi G20. Dengan demikian, total bus listrik yang tersedia adalah 41 unit.

"Pada 1 November lalu, bus-bus listrik ini sudah mulai menjalani uji coba dengan menyusuri rute Bandara Ngurah Rai hingga Nusa Dua. Ada 60 pengemudi yang akan dibagi dalam dua waktu kerja, masing-masing 30 orang. Dijadwalkan bus mulai beroperasi pada 11-17 November 2022, mulai pukul 6.00-22.00 WITA," paparnya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, untuk memudahkan mobilisasi di kawasan ITDC Nusa Dua Bali, pihaknya juga menyediakan ojek sepeda motor listrik secara gratis.

"Tidak disiapkan oleh kementerian, tetapi dua perusahaan swasta dengan jumlah total 90 motor listrik. Para pengemudi motor listrik akan melayani, baik delegasi maupun panitia KTT G20," tutur Pitra.

Adapun titik-titik pelayanan motor listrik ini, di antaranya Hotel Grand Whiz, The Westin Resort Nusa Dua/Bali Convention Center (BICC), Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali Collection, Hotel Grand Hyatt, dan Hotel Courtyard By Marriott.

Sementara itu, Staf ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bidang Perencanaan Strategis, Yudo Dwinanda Priaadi, mengatakan ada 66 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang telah disiapkan.

Ia menjelaskan SPKLU yang disediakan memiliki daya ultrafast charging dan fast charging. SPKLU ultrafast charging mampu mengisi daya baterai mobil dalam 15-30 menit dari posisi 0 persen.

"Di Central Park, ITDC, dan Kempinski ada dua lokasi SPKLU Ultra Fast Charging yang bisa menampung 636 kendaraan delegasi. Dua lokasi itu diperkuat 74 petugas, masing-masing 42 orang di SPKLU ITDC dan 32 orang di SPKLU Kempinski," katanya dalam jumpa pers #G20updates beberapa hari lalu.

Di luar itu, tambah Yudo, pemerintah juga menyediakan 200 home charging yang disediakan oleh PLN dan tersebar di 12 lokasi, di antaranya Hotel Merusaka, Ritz Carlton, Grand Hyatt, Nusa Dua Beach, St.Regis, Laguna, Westin, Hilton, Samabe, Mulia, BNDCC, dan ITDC.

"Sejumlah produsen memang telah sepakat mendukung gelaran KTT G20. Salah satunya dengan menghadirkan hampir seribu unit kendaraan listrik, baik untuk delegasi, tamu VIP, hingga kepala negara, selama kegiatan berlangsung," tandasnya.