Bagikan:

JAKARTA – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk membidik peningkatan kinerja usaha pada 2023 melalui implementasi proses bisnis digital yang akan terus dioptimalkan.

Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Permana mengatakan, strategi tersebut bakal ditopang oleh sokongan pendanaan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang merupakan entitas pengendali perseroan.

“Potensi dana kelolaan BPKH sangat besar dalam mengembangkan ekosistem institusi keuangan khususnya keuangan syariah. Tentu saja proses digitalisasi atas beberapa bisnis proses yang ada akan lebih mengoptimalkan dan mengefisienkan pengelolaan kinerja yang telah ada saat ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis saat berbicara di forum Market Outlook 2023, Kamis, 10 November.

Menurut Permana, implementasi digital merupakan keniscayaan bagi sebuah bank dan menjadi kunci dalam menghadapi persaingan di industri. Oleh karena itu, sebagai pionir perbankan syariah di Tanah Air pihaknya sangat serius dalam mengembangkan infrastruktur digital banking.

“Era digital membuat semua bank kini berada di playing field yang sama sehingga ini menjadi peluang yang harus dimanfaatkan oleh bank syariah,” tuturnya.

Permana menambahkan, transformasi digital merupakan salah satu dari tiga pilar utama dalam strategi bisnis perseroan yang mana implementasinya hingga saat ini diklaim sudah cukup memuaskan.

“Atas capaian ini tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak beralih ke bank syariah karena infrastruktur digital yang diperlukan oleh nasabah sudah terakomodir,” tegas dia.

Sebagai informasi, per Juni 2022 dana haji yang dikelola oleh BPKH mencapai sekitar Rp158 triliun yang dialokasikan dalam bentuk investasi sebesar kurang lebih 73 persen dan penempatan di bank syariah sebesar kurang lebih 27 persen. Dana haji yang dikelola oleh BPKH diproyeksikan dapat mencapai pada kisaran Rp160 triliun pada akhir 2022.

BPKH sendiri disebut turut berkontribusi terhadap perekonomian syariah. Tercatat pada akhir 2021 penempatan BPKH pada perbankan syariah mencapai 7 persen dari total aset seluruh perbankan syariah di nasional.

Dari sisi investasi pada Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), investasi BPKH mencapai kurang lebih 9 persen dari total outstanding SBSN di Indonesia.

“Ini menunjukkan besarnya peluang kerja sama yang dapat dilakukan bersama BPKH ataupun melalui Bank Muamalat untuk memberikan dampak positif atas pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” sambung Permana.

Adapun, Market Outlook 2023 ini diharapkan dapat membantu nasabah dan calon nasabah dalam menyiapkan strategi bisnis ke depan. Selain itu, ajang ini merupakan wujud dari apresiasi Bank Muamalat kepada para nasabah loyal yang telah mendukung pertumbuhan bisnis perseroan hingga saat ini.