Bagikan:

JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyebut, pihaknya telah menyiapkan beberapa kebijakan dalam menghadapi ancaman resesi global yang diprediksi terjadi pada 2023 yang bisa berdampak pada sisi ketenagakerjaan. Beberapa kebijakan tersebut bersifat adaptif, resilien, dan inklusif, yang meliputi lima pilar.

"Meskipun tadi saya menyampaikan kami masih optimis, tetapi tetap saja kami perlu melakukan strategi dan menyiapkan langkah menghadapi kondisi global," ujar Ida saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa 8 November.

Adapun kelima pilar tersebut di antaranya, reformasi pendidikan dan pelatihan vokasi, optimalisasi sistem informasi dan layanan pasar kerja, perluasan kesempatan kerja, jaminan sosial dan perlindungan tenaga kerja yang adaptif, serta hubungan industrial yang harmonis.

Ida menuturkan, nantinya resesi ekonomi global akan berdampak pada perekonomian di banyak negara, termasuk di Indonesia.

Meski begitu, Ida menyebut perekonomian di Indonesia diperkirakan akan tetap tumbuh positif, sedangkan jumlah pekerja terdampak COVID-19 berkurang.

"Penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 pada Agustus 2022 turun sangat signifikan menjadi 4,15 juta," ucapnya.

Hal ini, kata Ida, menjadi kabar gembira untuk membangun optimisme Indonesia dalam menghadapi resesi, sementara pemerintah juga menyiapkan skenario kebijakan ketenagakerjaan yang bersifat adaptif, resilien, dan inklusif.

"Resesi ekonomi secara global tidak hanya dialami negara maju saja, tetapi juga negara berkembang, termasuk Indonesia. Kami harus bersyukur ekonomi Indonesia diperkirakan akan tetap tumbuh positif dibandingkan saat pandemi. Saya kira, ini berita gembira untuk membangun optimisme kami" tandasnya.