Bagikan:

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut beberapa provinsi di Pulau Jawa masih mendominasi struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada kuartal III 2022. Secara keseluruhan, Pulau Jawa punya kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai 56,3 persen.

"Penyumbang ekonomi di Pulau Jawa berasal dari DKI Jakarta dengan andil 1,65 persen. Sektor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta adalah perdagangan, informasi dan komunikasi," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 7 November.

Adapun perincian peran provinsi lain di pulau Jawa, yakni Jawa Timur sebesar 1,42 persen, Jawa Barat sebesar 1,39 persen, Jawa Tengah sebesar 0,8 persen, Banten sebesar 0,4 persen, dan DI Yogyakarta sebesar 0,09 persen.

Selain itu, Pulau Sumatra juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, yakni mencapai 4,71 persen, yang mana telah memberikan andil ke pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 22 persen. Sumatra Utara menjadi salah satu provinsi dengan kontribusi terbesar di Pulau Sumatra, yaitu mencapai 1,14 persen.

Sementara itu, sumber pertumbuhan utama di provinsi Kalimantan Timur adalah industri pengolahan, pertambangan, dan Penggalian. Andil dari provinsi lain di Pulau Kalimantan, yakni, Kalimantan Barat (0,97 persen), Kalimantan Selatan (0,83 persen), Kalimantan Tengah (0,73 persen), dan Kalimantan Utara (0,37 persen).

Di sisi lain, Margo mengatakan, perekonomian Indonesia bagian Timur menunjukan pertumbuhan ekonomi impresif. Hal ini terlihat dari pertumbuhan tertinggi yang terjadi di Provinsi Sulawesi sebesar 8,24 persen dengan memberikan andil hingga 7,11 persen ke pertumbuhan ekonomi nasional.

Provinsi dengan andil terbesar, yakni Sulawesi Tengah 3,77 persen dengan sumber pertumbuhan utama industri pengolahan, pertambangan, dan penggalian. Provinsi lain yang juga berperan ke pertumbuhan ekonomi Sulawesi, di antaranya Sulawesi Selatan (2,66 persen), Sulawesi Utara (0,8 persen), Sulawesi Tenggara (0,7 persen), Gorontalo (0,16 persen), dan Sulawesi Barat (0,15 persen).

Kemudian, pertumbuhan ekonomi di Bali dan Nusa Tenggara mencapai 6,69 persen dengan andil 2,74 persen ke pertumbuhan ekonomi nasional. Provinsi Bali memberikan andil terbesar hingga 3,69 persen.

Sumber pertumbuhan utama di Provinsi Bali adalah sektor penyediaan akomodasi makan minum, transportasi, dan pergudangan. Provinsi Nusa Tenggara Barat memberikan andil sebesar 2,23 persen, sedangkan Provinsi Nusa Tenggara Timur memberikan andil 0,77 persen.

"Bali memberikan sumbangan kepada Bali. Ini mudah dipahami dengan pelonggaran mobilitas masyarakat dan berbagai acara internasional yang digelar di Bali," ujar Margo.

Selanjutnya, Pertumbuhan ekonomi di Maluku-Papua yang mencapai 7,51 persen dan memberikan andil 2,43 persen ke pertumbuhan ekonomi nasional. Andil terbesar berasal dari provinsi Papua hingga mencapai 3,27 persen.

Adapun sektor yang menjadi sumber pertumbuhan utama adalah pertambangan, penggalian, transportasi, dan pergudangan. Provinsi lain yang memberikan andil, yakni Maluku Utara 2,79 persen, Papua Barat 0,78 persen, dan Maluku 0,67 persen.