Bagikan:

KUPANG - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh perbankan di Nusa Tenggara Timur (NTT) bertambah sebesar Rp370 miliar. Alhasil, total nilai yang disalurkan mencapai Rp2,97 triliun per September 2022.

"Terdapat penambahan penyaluran KUR pada September 2022 sebesar Rp370 miliar dari total penyaluran bulan sebelumnya yang telah mencapai Rp2,6 triliun," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi NTT Kemenkeu Catur Ariyanto Widodo dikutip Antara, Rabu 2 November.

Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan progres penyaluran KUR di NTT yang tercatat hingga September 2022.

Catur menjelaskan nilai KUR dengan total Rp2,97 triliun itu disalurkan kepada 74.921 debitur. Peningkatan realisasi penyaluran KUR ini, lanjut dia, menjadikan NTT menempati peringat 21 dalam jumlah penyaluran KUR secara nasional dan peringkat 15 untuk total jumlah debitur.

Jumlah penyaluran terbesar berada di skema KUR Mikro dengan penyalur terbesar di NTT dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Catur menyebutkan secara sektor, perdagangan besar dan eceran memiliki distribusi penyaluran terbesar mencapai 55 persen atau setara Rp1,6 triliun dari total penyaluran KUR.

Catur mendorong agar perbankan di NTT dapat meningkatkan penyaluran KUR untuk sektor-sektor produktif yang potensial seperti pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan.

Ia mencontohkan seperti KUR untuk sektor perikanan pada 2022 yang tercatat baru mencapai Rp84,6 miliar.

Menurut dia, ketika ketika sektor produktif diperkuat maka akan lebih cepat mendorong peningkatan ekonomi daerah di NTT dan bisa bertahan dari pelemahan ekonomi akibat pandemi COVID-19 maupun faktor lainnya.

Catur menambahkan penyaluran KUR menggunakan sumber dana dari perbankan, namun pemerintah juga memberikan subsidi bunga sehingga bisa meringankan masyarakat atau debitur dalam hal pengembalian pinjaman.