KUPANG - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan Wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, melaporkan ekspor komoditas lokal dari NTT ke Timor Leste pada September 2022 didominasi pangan olahan senilai 6,5 dolar AS.
"Pangan olahan yang diekspor ke Timor Leste seperti mi instan, makanan dalam kemasan sachet atau kaleng, dan lainnya," kata Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai, Kantor Wilayah DJBC Bali, NTB, NTT, Saut Mulia dikutip dari Antara, Jumat, 28 Oktober.
Ia mengatakan, hal itu berkaitan dengan realisasi ekspor komoditas yang menjadi unggulan ekspor dari NTT ke Timor Leste.
Komoditas pangan olahan mendominasi ekspor dengan kontribusi sebesar 34,09 persen (q-to-q) atau senilai 6,5 juta dolar AS terhadap devisa ekspor pada kuartal III 2022 yang tumbuh 38,06 persen.
Selain itu diikuti komoditi lain seperti furniture mencapai 35,2 persen atau senilai 3,1 juta dolar AS serta komoditi semen sebesar 53,6 persen atau senilai 2,03 juta dolar AS.
Ia menjelaskan devisa ekspor di NTT hingga kuartal III tercatat mencapai 33,8 juta dolar AS atau tumbuh 22,9 juta dolar AS dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021.
Dikatakan Saut mengatakan, pihaknya terus mendorong pertumbuhan ekspor dari NTT terutama komoditas lokal yang dihasilkan sendiri oleh pelaku usaha di NTT.
BACA JUGA:
Sejumlah upaya dilakukan seperti asistensi ke perusahaan roti di Kabupaten Timor Tengah Utara, produksi ikan hias di Kabupaten Belu.
Melalui asistensi, kata dia, para pelaku usaha diberikan edukasi terkait dengan produk yang sesuai standar ekspor, mekanisme perizinan, dan sebagainya.
"Melalui pendampingan ini kami berharap pelaku usaha kecil menengah di NTT dapat terpacu untuk meningkatkan produksi untuk mengembangkan usaha ke pasar ekspor," katanya.