Bagikan:

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus berupaya meningkatkan transaksi digital melalui beragam inovasi fitur dan layanan baru.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan upaya tersebut membuahkan hasil dengan pertumbuhan transaksi BNI Cash Management sebesar 37 persen year on year (yoy) di Agustus 2022 mencapai Rp3.567 triliun.

“Dari jumlah tersebut 80 persen diantaranya berasal dari volume transaksi BNIDirect yang mencapai sebesar Rp2.838 triliun,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Minggu, 9 Oktober.

Menurut Susi, sapaan akrab Sulistyowati, faktor utama pendorong capaian itu adalah gencarnya inovasi terhadap fitur dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

“Kami membidik peningkatan akuisisi berbagai segmen, seperti kalangan nasabah korporasi, komersial, maupun usaha kecil,” tuturnya.

Susi menyampaikan pula jika target tersebut akan berusaha dicapai melalui akses tanpa batas ke seluruh layanan perbankan bisnis seperti manajemen kas, garansi bank, valuta asing,dan rantai pasok dalam satu platform yang terintegrasi.

“Ada beragam manfaat kepada para klien seperti collection management, liquidity management, payment management, trade online dan API open banking untuk mendukung integrasi dan kemudahan transaksi perbankan pada platform yang dimiliki nasabah,” jelas dia.

Selain itu, Susi mengungkapkan BNI Direct juga dilengkapi berbagai fitur transfer internasional, trading valas, pembayaran pajak dan tagihan, sampai hingga pengaturan keuangan lain.

"Dengan fleksibilitas layanan, jumlah pengguna BNIDirect di sebuah perusahaan atau lembaga juga dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan. Akses atau kewenangan atas fitur dan rekening dapat dengan mudah ditentukan oleh nasabah dan otorisasi transaksi dilakukan dengan menggunakan pengamanan yang berlapis sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman", tutup dia.