JAKARTA - PT Mitra Stania Prima (MSP) perusahaan di bawah Arsari Tambang mencatat produksi logam timah sebanyak 3.093 ton sepanjang tahun 2021. Chief Executive Officer (CEO) Arsari Tambang Aryo Djojohadikusumo mengatakan, penjualan bersih perseroan pada 2021 naik seiring harga logam mulia. komoditas naik.
"Penjualan bersih meningkat 74 persen dibandingkan tahun lalu karena kenaikan harga komoditas timah dunia," kata Aryo di Jakarta, Kamis 6 Oktober.
Menurut dia, penjualan logam timah perseroan dilakukan di bursa timah di Bursa Berjangka Jakarta dengan tujuan ekspor didominasi Eropa, Amerika Serikat, dan Asia.
Aryo mengatakan, kegiatan penambangan dilakukan di Blok Mapur, Desa Cit Kabupaten Bangka dan Blok Kepuh & Penyak di Kabupaten Bangka Tengah.
“Kegiatan eksplorasi MSP tahun 2021 di area seluas 234 hektare dan sudah mengebor 27.774 meter di 979 titik,” kata Aryo.
Arsari Tambang memiliki beberapa anak perusahaan pertambangan, antara lain PT. Mitra Stania Prima, PT. Mitra Stania Kemingking dan PT. Mitra Stania Bemban bergerak di bidang timah yang terletak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
PT. Mitra Stania Prima (MSP) adalah perusahaan timah terintegrasi yang beroperasi di Bangka, Indonesia. Kegiatan MSP meliputi eksplorasi, eksploitasi, penambangan, pengolahan, peleburan, pemurnian, penjualan dan ekspor timah.
Selain itu, sebagai warga masyarakat Bangka, MSP juga terlibat dalam program pengembangan masyarakat. PT MSP adalah induk dari PT. Mitra Stania Kemingking (MSK) dan PT. Mitra Stania Bemban (MSB).