JAKARTA - Berdiri sejak tahun 2016, saat ini Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia (PAAI) kini telah memasuki usia 6 tahun. Wadah ini dibentuk bertujuan untuk membantu para agen asuransi se-Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan agen asuransi terkait dengan regulasi keagenan, kebijakan perpajakan, penguatan kompetensi dan profesinalisme agen asuransi, dan juga hubungan dengan asosiasi-asosiasi lainnya.
Founder PAAI, Wong Sandy Surya mengatakan, sesungguhnya wadah ini dibentuk sejak tahun 2009 ketika menghadapi kebijakan, bahwa komisi agen asuransi dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Progresif. Maka untuk menghadap ke kantor pajak diperlukan wadah.
Setelah perjuangan ini berhasil dan perhitungan PPh atas komisi yang diterima para agen asuransi tidak lagi dihitung secara progresif melainkan dihitung dengan menggunakan norma perhitungan, di mana pengenaan PPh komisi agen asuransi dikenakan hanya 50 persen. Pengurus PAAI beranggapan kehadiran wadah PAAI harus terus dihidupkan dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme agen asuransi, di samping tetap memperjuangkan hak-hak para agen asuaransi.
"Tak terasa perjalanan wadah PAAI ini sudah memasuki usia 6 tahun. Banyak hal yang telah diperjuangkan PAAI dan membuahkan hasil. Diawali dari agen asuransi dikenakan PPh secara progresif, akhirnya tahun 2009 berhasil menjadi norma 50 persen. Dan ratusan ribu agen asuransi yang terdaftar maupun tidak terdaftar dalam keanggotaan PAAI telah menikmati penghematan pajak ini," ungkap Sandy, di Jakarta, Kamis 29 September.
Setelah selesai dengan PPh agen asuransi, seiring berjalannya waktu para agen asuransi juga dikenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 10 persen. PAAI dalam hal ini dibantu oleh Henny Dondocambey (Ketua Bidang Investasi & Pajak PAAI) kembali hadir memperjuangkan hak agen asuransi terkait dengan aturan PPN, yang mengakibatkan komisi dari beberapa agen asuransi dikenakan PPN hingga ratusan juta bahkan miliaran rupiah, hal ini berhasil ditekan melalui perjuangan yang dilakukan PAAI.
"Memang tidak semua harapan seperti bebas PPN bisa diwujudkan. Namun PAAI terus berjuang, memediasikan dan berkomunikasi dengan Dirjen Pajak. Hasilnya di awal tahun 2022 ini bertepatan HUT PAAI ke 6, berhasil mencapai kesepakatan, PPN jasa Agen Asuransi telah diatur dalam PMK 67/2022 yaitu sebesar 1 persen. Ini adalah bentuk perjuangan kami, di mana agen asuransi sudah berkontribusi kepada Negara. Untuk itu wadah PAAI sangat penting, dan kami terus mengajak para agen asuransi untuk bergabung. Sehingga melalui wadah PAAI, kita bisa memberikan masukan-masukan kepada Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan," papar Sandy.
Untuk diketahui, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak, penerimaan PPN atas Jasa Agen Asuransi sejak diterapkannya PMK 67/2022 pada bulan April 2022 hingga Agustus 2022 mencapai Rp36 miliar.
Sandy menjelaskan bahwa tujuan dbentuknya PAAI salah satunya untuk menyadarkan para agen asuransi bahwa profesi agen asuransi bukan merupakan merek perusahaan. Namun, kendati independen dan profesional, agen asuransi dituntut untuk memegang teguh etika keagenan. Dengan demikian praktik yang tidak profesional dapat dihindari. Salah satunya adalah poaching (bajak-membajak) agen asuransi antar perusahaan, sangat tidak diperbolehkan.
"PAAI secara tegas melarang agen asuransi melakukan poaching. Sudah ada aturan yang berlaku bahwa saat ini agen asuransi tidak perlu lagi menunggu selama enam bulan untuk perpindahan ke perusahaan asuransi lain. Masa tunggu hanya satu bulan untuk bisa bergabung sebagai agen asuransi di perusahaan lain. Bahkan saat ini bagi agen asuransi yang mengantongi surat terminasi dari perusahaan asuransi sebelumnya boleh bergabung di perusahaan asuransi lain," ungkap Sandy.
Sandy menambahkan, dalam hal perpindahan agen asuransi ini, PAAI akan mediasikan dengan perusahaan asuransi yang baru agar bisnis tetap sehat. Janganlah diberhentikan komisi dan hak-hak bonus lainnya, untuk menghindari terjadinya twisting dan poaching.
"Semua komisi dan hak-hak bonus lainnya harus tetap diberikan, dengan alasan demi kesehatan bisnis asuransi itu sendiri dan citra perusahaan asuransi dan agen asuransi. Kami akan menyusun mekanisme twisting (tutup polis di perusahaan asuransi yang lama dan membuka polis baru di perusahaan asuransi tempat agen pindah)," ujar Sandy.
Twisting adalah tindakan Agen Asuransi yang membujuk dan/atau mempengaruhi pemegang polis untuk merubah spesifikasi polis yang ada atau mengganti polis yang ada dengan polis yang baru pada Perusahaan Asuransi Jiwa lainnya, dan/atau membeli polis baru dengan menggunakan dana yang berasal dari polis yang masih aktif di Perusahaan Asuransi Jiwa lainnya dalam waktu enam bulan sebelum dan sesudah tanggal polis baru di Perusahaan Asuransi Jiwa lain diterbitkan.
Untuk diketahui, saat ini member PAAI sudah mencapai lebih dari 1.000 orang. Dan yang belum berkontribusi iuran melebihi 8.000 orang.
Program Pengembangan Keagenan
Ketua Umum PAAI, Lucia Wenny mengatakan, dalam rangka peningkatan kompetensi agen asuransi, PAAI juga melakukan berbagai program pengembangan keagenan. Salah satunya adalah Fun Friday. Diberi title Fun Friday karena training keagenan diadakan setiap hari Jumat dengan nara sumber dari para agen asuransi yang sukses dan juga para praktisi.
"Ke depannya tentu PAAI akan lebih mencerdaskan para agen asuransi untuk lebih profesional. Tagline kami profesi untuk kepentingan nasabah. Untuk mendukung hal ini kami akan membuat program-programnya, seperti membuka kelas khusus, yang akan diisi oleh team training. Ini tentu menjadi PR kami saat ini," ungkap Wenny.
Selain itu, Wenny juga menambahkan bahwa PAAI juga melakukan sosialisasi manfaat produk asuransi, dengan melakukan road show ke empat kota besar (Medan, Lampung, Jakarta, Surabaya).
"Sosialisasi ini penting untuk mengedukasi masyarakat bahwa asuransi adalah proteksi. Asuransi telah memberi banyak manfaat bagi masyarakt. Bisa di-share data bahwa sudah Rp500 triliun masyarakat menikmati klaim asuransi baik klaim sakit kritis, klaim cacat tetap total, klaim kecelakaan, klaim meninggal dunia. Terlebih lagi saat pandemi ini ditotal sudah triliunan perusahaan asuransi membayarkan klaim COVID-19," jelas Wenny.
Dalam rangka memperingati HUT ke-6 PAAI pada 18 Oktober 2022, PAAI akan menyelenggarakan Webinar dengan tema Stronger Together. Hal ini merespon kondisi saat ini bahwa setelah COVID-19 yang mulai melandai, dan pertumbuhan ekonomi yang kembali meningkat, ada gejolak global yang harus dibadapi seperti inflasi dan kenaikan suku bunga, yang praktis tidak terlalu mudah dilewati.
Wenny menjelaskan, Agen Asuransi harus cepat beradaptasi dengan kondisi yang terjadi secara global, harus memahami kelebihan dan kemampuan untuk dapat menciptakan kekuatan bersama, dan mengaplikasikannya melalui strategi baru. Sehingga tetap survive di tengah gejolak global akibat geopolitik, krisis energi yang berdampak pada inflasi dan kenaikan suku bunga. Saling bergandeng tangan dan saling support adalah modal untuk tetap menjadi kuat dan bertahan.
BACA JUGA:
Ketua Panitia HUT ke-6 PAAI Bonita Larope menjelaskan, dalam Webinar HUT ke-6 PAAI yang bertema Stronger Together ini akan diisi oleh pembicara-pembicara handal baik dari luar negeri dan dalam negeri. Antara lain, Dr. Handry Satriago, CEO General Electric Indonesia; dan Jenny Yeoh Tan Fung, praktisi sukses dari Malaysia. Sosok agen international yang hebat dan sangat berhasil dengan kualifikasi 19 tahun member MDRT (Million Dollar Round Table).
Untuk diketahui, Dr. Handry Satriago adalah seorang profesional asal Minang yang bergabung dengan GE sejak tahun 1997 hingga dipercaya sebagai CEO dari satu perusahaan terbesar dan tertua di dunia.
Dr. Handry juga tercatat sebagai anggota Dewan Penasehat di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Beliau juga adalah salah seorang pendiri dan mantan Champion dari GE Volunteer Indonesia Chapter, yang berulangkali meraih penghargaan dari dalam dan luar negeri atas kontribusinya terhadap kegiatan kemasyarakatan. Handry juga menjabat sebagai anggota Komite Indonesia di US-ASEAN Business Council.
Handry memiliki perhatian yang tinggi dalam bidang pendidikan dan volunteerism. Dia menikmati proses belajar-mengajar, baik di lembaga pendidikan, ataupun di mana saja. Cita-citanya adalah ikut serta memberikan kontribusi kepada pendidikan masyarakat Indonesia agar dapat bersaing di tingkat global. Handry menghabiskan banyak waktu akhir pekannya untuk berbagi dengan para pelajar dari berbagai lembaga perguruan tinggi dan komunitas anak muda di Indonesia. Handry percaya, bahwa “the job of a leader is to create another leader”.
Sementara itu, Jenny Yeoh adalah sosok agen suskses yang berlatarbelakang seorang perawat dan bidan yang berpengalaman selama 10 tahun sebelum bergabung dengan industri asuransi. Latar belakang medisnya yang kaya memungkinkan kesuksesannya di bidang asuransi, mencapai Top Rookie of The Year dalam tahun pertamanya. Kombinasi yang berharga memungkinkannya untuk mendidik kliennya tentang manfaat pertanggungan asuransi untuk memastikan stabilitas keuangan, sambil melayani kliennya dengan perhatian dan empati yang tulus.
Jenny telah menemukan tujuan besar dalam karirnya dan memiliki catatan pencapaian luar biasa seperti 20 tahun keanggotaan MDRT (anggota Life) dengan 8 kali COT (Court of The Table) & 2 kali TOT (Top of The Table). Dia merupakan agen teratas selama 5 tahun berturut-turut dan seorang perencana keuangan. Ia juga ketua MDRT Malaysia pada tahun 2012 dan kerap diundang sebagai pembicara di beberapa platform internasional.
Sementara itu dalam sesi Talk Show akan menghadirkan Beriman Sinaga (15 tahun member MDRT dengan pencapaian TOT dan COT selama 5 tahun); Herold (11 tahun member MDRT dengan 2 tahun COT); Bonita Larope (11 tahun Member MDRT); Siwan (9 tahun member MDRT); Herlina P. (9 tahun member MDRT); dan Indah Muliasari (5 tahun member MDRT).
"Hampir seluruh pembicara merupakan member MDRT, karena MDRT merupakan role model bagi seluruh agen asuransi jiwa, sebagaimana yang dinyatakan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesisa (AAJI), bahwa MDRT sejauh ini menjadi yang terdepan dalam menjaga kompetensi dan profesionalisme agen dengan menciptakan rekrutmen terbaik yang berpegang teguh pada kode etik keagenan," kata Bonita.
Untuk mengikuti webinar, bisa melalui link bit.ly/dafterhut6 dengan pembelian tiket sebesar Rp100.006.
"Tentu ini sebuah investasi yang terjangkau bagi teman-teman para peserta, khususnya yang berada di luar Jakarta, karena tidak perlu mengeluarkan biaya akomodasi, transportasi dll. Untuk itu diharapkan webinar ini dapat menjangkau hingga seluruh pelosok lndonesia agar para agen asuransi dapat merasakan manfaat dari webinar ini," ujar Bonita.
Adapun perusahaan asuransi yang menjadi sponsor pada Webinar PAAI 2022 yaitu PT Zurich Insurance Indonesia; PT Asuransi Allianz Life Indonesia; PT AIA Financial Indonesia; PT Prudential Life Assurance; PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia; PT Sun LifeFinancial Indonesia; PT Sinarmas MSIG Life. Tbk; dan PT Asuransi AXA Indonesia.