JAKARTA - Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru yang berada di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur, berhasil mengalirkan gas perdana atau Gas On Stream (GoS) pada Selasa 20 September.
GoS merupakan tahap pengaliran gas dari Gas Processing Facility (GPF) menuju metering area untuk disalurkan ke pipa distribusi yang selanjutnya diterima oleh para pembeli dari gas tersebut.
Pada Agustus lalu, Pertamina EP Cepu bersama mitra pelaksana telah berhasil melakukan gas in atau proses mengalirkan gas dari sumur ke GPF sebagai bagian tahap penting bagi proyek ini.
Direktur Utama Pertamina EP Cepu Awang Lazuardi mengatakan proses penyaluran gas ini telah melalui tahapan krusial penuh tantangan, sebagai hasil kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat di proyek gas tersebut.
"Alhamdulillah, berbagai tantangan dapat kita lalui bersama dan akhirnya gas JTB sudah dapat dialirkan ke metering untuk didistribusikan kepada para buyers. Dengan demikian, gas JTB telah secara resmi memberikan kontribusi nyata terhadap pemenuhan energi nasional,” ungkap Awang dalam keterangannya, Jumat, 23 September.
Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas JTB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi di bawah PT Pertamina Persero yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Perpres Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
JTB diproyeksikan menjadi salah satu calon penghasil gas terbesar di Indonesia dengan produksi sales gasnya yang mencapai 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Dari jumlah tersebut, 100 MMSCFD telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik PT PLN.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, kehadiran proyek gas JTB tidak hanya memberikan kontribusi pada peningkatan produksi migas nasional, namun menciptakan pula multiplier effect.
Proyek gas JTB telah turut menggerakan industri penunjang nasional maupun pengusaha lokal serta perekonomian masyarakat di sekitar proyek, sehingga keberadaan proyek JTB sangat dirasakan bagi upaya peningkatan kapasitas nasional dukungan berkembangnya ekonomi disekitar proyek.
“Aspek positif lain dari keberhasilan proyek ini adalah terpenuhinya kebutuhan energi kawasaan dan ketersediaan bahan baku industri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Dwi.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Dwi menyampaikan, proyek gas JTB akan memberikan ketersediaan gas di Pulau Jawa yang besar sehingga dapat mendorong peningkatan perekonomian baik secara regional maupun nasional.
Keberhasilan proyek gas JTB akan menjadi batu loncatan yang penting untuk mendukung upaya mewujudkan target peningkatan produksi migas nasional di tahun 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel dan gas 12 BSCFD.
“Seiring dengan momentum pemulihan perekonomian nasional, maka keberhasilan Gas on Stream Proyek JTB akan meningkatkan pasokan gas sehingga berdampak pada dukungan bagi peningkatan kapasitas industri nasional sehingga memberikan dampak positif bagi pemulihan ekonomi," pungkas Dwi.