JAKARTA - Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi Mukhson memastikan bahwa Light Rail Transit (LRT) Jabodebek siap beroperasi pada Juni 2023. Adapun pekerjaan pembangunan fisiknya sudah mencapai 96 persen.
LRT Jabodebek adalah proyek infrastruktur transportasi publik yang lintasannya melayang. Adapun lintasan terbentang dari Jakarta, Bogor, Depok hingga Bekasi dan terdiri 18 stasiun.
"Dari hasil pembahasan kami dengan para pihak yang terkait, diharapkan nanti bulan Juni tahun depan (2023) mulai beroperasi," katanya dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Selasa, 13 September.
Kata Entus, meski pekerja fisiknya sudah mencapai 96 persen, namun pihaknya masih perlu memastikan terlebih dahulu terkait faktor keamanan penumpang. Sebab, LRT Jabodebek akan menggunakan sistem driver less atau tanpa masinis pada saat pengoperasiannya.
"Karena ini tanpa masinis, untuk memastikan safety-nya sesuai, ada tambahan dari berbagai pihak," katanya.
BACA JUGA:
Entus mengatakan bahwa kereta layang ringan ini memiliki jalur sepanjang 44 kilometer (km) dengan tiga jalur lintasan yakni Bekasi Timur-Cawang, Cibubur-Cawang dan Cawang-Dukuh Atas.
Lebih lanjut, Entus mengungkap bahwa nilai kontrak proyek LRT Jabodebek ini mencapai Rp23,3 triliun. Adapun pola pembiayaannya yakni sebesar Rp4,2 triliun pembayaran dilakukan di akhir, dan Rp19,1 triliun pembayaran dilakukan dengan periode tiga bulanan.
"LRT ini kontrak kami nilainya Rp23,3 triliun yang di Jakarta dan ini untuk 44 km. Kurang lebih (anggaran proyek) Rp500 miliar per km," tuturnya.