Kabar Gembira! Pertamina Gandeng Koperasi Sediakan Pertashop Khusus Nelayan
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan akan membangun SPBU khusus di desa nelayan.

Pasalnya, selama ini para nelayan kesulitan mendapatkan solar bersubsidi.

"Untuk nelayan, kita sudah mula lakukan kerja sama dengan koperasi nelayan di seluruh Indonesia. Kita akan mulai dan kita punya target untuk 3 bulan ke depan," ujar Nicke dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI, Kamis, 8 Spetember.

Nicke menambahkan, untuk tiga bulan ke depan, pembukaan pertasop khusus nelayan ini akah difokuskan di beberapa wilayah yang menjadi prioritas.

"Karena ini koperasi jadi semacam pertashop khusus untuk nelayan di mana nanti by name by adress adalah anggota koperasi tersebut sehingga kuotanya bisa dihitung," lanjut Nicke.

Lebih jauh Nicke menjabarkan permasalahan yang saat ini dihadapi Pertamina adalah pihaknya tidak dapat membedakan apakah pembeli yang datang dengan membawa surat rekomendasi merupakan nelayan atau bukan sehingga Pertamina akan segera membangun Pertashop khusus bagi nelayan.

"Ini agak sulit membedakan apakah nelayan atau tidak, sepanjang sudah pegang rekoemndasi, harus diberikan karena regulasinya seperti itu," imbuhnya.

Ia berharap, dengan dibangunnya SPBU khusus nelayan, penyaluran BBM subsidi bagi masyarakat bisa lebih efektif dan lebih tepat sasaran.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian BUMN meluncurkan Program Solar untuk Koperasi Nelayan.

Program tersebut bakal diterapkan Lhoknga (Aceh), Deli Serdang (Sumatera Utara), Indramayu (Jawa Barat), Pekalongan (Jawa Tengah), Semarang (Jawa Tengah), Surabaya (Jawa Timur), dan Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat).

Teten menjelaskan, Program Solar untuk Koperasi Nelayan bertujuan untuk memastikan kelompok nelayan dapat membeli solar sesuai harga SPBU, bukan harga eceran tertinggi yang dapat mencapai Rp10.000 per liter.

"60 persen produksi nelayan itu (untuk ongkos) solar, jadi akan terpengaruh. Kami akan uji coba di tujuh tempat sampai Desember (2022). Kami akan gunakan pertashop mini (untuk penyaluran solar), dan penerima subsidi (bakal diverifikasi) by name dan address (dari nama dan alamat)," kata Teten.

Dikatakan Teten, kenaikan harga BBM itu menjadi momentum buat pemerintah untuk memperbaiki suplai solar ke kelompok nelayan.

"Kami harus memperbaiki suplainya sehingga nanti suplainya dari Pertamina dengan koperasi-koperasi nelayan di desa-desa nelayan," kata Teten Masduki.