Gubernur Papua Barat Bahas Pengendalian Inflasi dengan Mendagri dan BPS, Harga Telur Ayam Ras jadi Perhatian
Foto: Dok. Antara

Bagikan:

SORONG - Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw didampingi Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Mosso, rapat secara virtual bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian terkait pengendalian inflasi secara nasional.

Seperti diberitakan Antara, dalam rapat pengendalian inflasi yang diikuti secara virtual, Selasa 30 Agustus tersebut, juga didampingi oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah baik provinsi maupun kabupaten Sorong.

Dalam rapat yang dipimpin Mendagri tersebut, Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, Margo Yuwono meminta seluruh daerah di Indonesia termasuk Papua Barat guna memantau dan mengendalikan harga kebutuhan pokok yang menjadi penyumbang inflasi terbesar secara nasional.

Hal tersebut, lanjutnya, terutama harga telur ayam ras yang harganya tergolong tinggi di Papua dan Papua Barat mencapai Rp40.000 satu ram. Kenaikan harga telur ayam ras juga disebut memberikan andil terbesar bagi inflasi secara nasional.

Margo Yuwono juga meminta agar pemerintah daerah memantau dan mengendalikan pula harga cabe merah dan bawang merah yang akhir-akhir ini menjadi komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi secara nasional.

Selain itu, kata dia, pemerintah daerah termasuk Papua Barat juga harus memantau serta mengawasi terus harga beras sebab beras menjadi penyebab utama inflasi secara nasional.

"Harga beras naik akan mempengaruhi seluruh harga naik. Hal ini yang harus diwaspadai oleh seluruh pemerintah di daerah termasuk Papua Barat," ujar Margo Yuwono.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga mengutarakan harapannya agar pemerintah daerah termaksud Papua Barat terus melakukan pengendalian terhadap harga kebutuhan pokok yang terus memberikan andil terbesar inflasi secara nasional.

Sebagaimana diwartakan, Mendagri Tito Karnavian mengingatkan seluruh pemerintah daerah dan masyarakat mewaspadai ketidakmampuan negara lain dalam mengendalikan perekonomian dan inflasi agar tidak ikut mempengaruhi kondisi perekonomian dalam negeri.

"Ekonomi Indonesia tumbuh cukup baik, namun yang perlu diwaspadai adalah ketidakmampuan negara-negara lain mengatasi pandemi COVID-19. Mereka tidak sesukses Indonesia dan ketidakmampuan mereka untuk menjaga ekonominya bangkit seperti Indonesia ini," kata Tito Karnavian saat membuka Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Jakarta Selasa.

Menurut Tito, ketidakmampuan negara lain dalam mengendalikan perekonomian dan inflasi tersebut bisa berdampak kepada Indonesia karena Indonesia merupakan bagian dari sistem ekonomi global.