Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah melalui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa proyek pengerjaan MRT Jakarta North-South yang menghubungkan Bundaran HI dan Ancol merupakan salah satu agenda strategis dalam sektor perkeretaapian nasional.

Dalam perkembangan terbaru, Airlangga mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan rencana anggaran dari sebelumnya sebesar Rp22,5 triliun menjadi Rp26 triliun. Menurut dia, pembengkakan bujet sekitar Rp3,5 triliun ini tidak lepas dari tingkat kesulitan pengerjaan proyek yang cukup tinggi.

“Ada kompleksitas konstruksi dan kondisi lahan yang tidak stabil karena masuk ke dalam Kota Tua, sehingga perlu lebih berhati-hati,” ujarnya dalam keterangan pers dikutip Kamis, 25 Agustus.

Airlangga menambahkan, melonjaknya anggaran MRT Jakarta North-South sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo dalam Rapat Internal (Rapint).

“Arahan Bapak Presiden tentu untuk melihat titik akhir daripada proyek ini, karena titik akhirnya yang direncanakan sekarang di Ancol Barat itu masih ada beberapa masalah lahan sehingga diminta dipertimbangkan dan dicarikan alternatif lain di wilayah Ancol ataupun di Marina. Tentu ini nanti diharapkan dari perolehan lahan baik dari Menteri ATR/BPN maupun Gubernur DKI,” tuturnya.

Sementara itu, terkait kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jepang, Menko Airlangga menyampaikan bahwa terdapat beberapa catatan yang disampaikan dalam Rapint tersebut.

Pertama, terkait evaluasi Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang diharapkan dapat selesai sebelum Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali.

Kedua, juga disampaikan dalam Rapint tersebut bahwa pemerintah Jepang telah menerima sertifikasi new ISPO dan juga memperluas usulan akses pasar untuk produk tuna kaleng, kopi, produk laut, serta produk buah-buahan tropis seperti mangga, nanas, dan pisang.

“Ini diharapkan bisa masuk dalam general review IJEPA dimana post tarifnya bisa diperbaiki,” kata dia.

Selanjutnya terkait dengan investasi, Airlangga menyampaikan bahwa dalam Rapint tersebut dilaporkan beberapa investasi yakni Mitsubishi yang telah berkomitmen berinvestasi Rp10 triliun rupiah untuk Xpander EV, Toyota Group yang berinvestasi sebesar Rp27,1 triliun selama tahun 2022-2026, dan beberapa investasi lainnya termasuk di sektor retail.

Kemudian, dalam Rapint tersebut juga dilaporkan mengenai Pelabuhan Patimban yang akan terus dilanjutkan pada tahap kedua tahun 2024-2025 dengan investasi sekitar Rp7,58 triliun dan juga persiapan untuk fasilitas tahap ketiga KPBU sebesar Rp3,86 triliun rupiah.

Menutup penjelasannya, Menko Airlangga menyampaikan terkait dengan proyek lain yaitu proyek LNG Masela, dimana pemerintah diharapkan dapat menegosiasikan investasi yang direncanakan sekitar Rp287 triliun dari Shell.

“Arahan Bapak Presiden ini untuk segera dinegosiasikan dan dicarikan investor baru termasuk mempertimbangkan sovereign wealth fund Indonesia (INA) untuk masuk dalam proyek tersebut,” pungkas Menko Airlangga.