JAKARTA - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), melalui PT Gagas Energi Indonesia menyatakan siap menjangkau wilayah nonpipa gas dengan produk compressed natural gas (CNG), Gaslink Cylinder.
Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah mengatakan pihaknya terus menjalankan komitmen memberikan solusi pemenuhan energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan bagi masyarakat maupun UMKM dan industri, yang jauh dari jangkauan pipa gas.
Hardiansyah mengungkapkan Gaslink Cylinder merupakan inovasi pemanfaatan gas bumi yang dikemas dalam tabung, ditujukan untuk pelanggan UMKM dan industri.
"Efisiensi pertama yang didapatkan dari penggunaan Gaslink Cylinder adalah harga jual. Dari pengalaman pemakaian restoran yang kami layani tahun lalu, testimoni pelanggan, efisiensi yang didapat adalah 11 persen lebih rendah dibandingkan harga gas tabung nonsubsidi. Dengan kondisi minyak dunia yang semakin meningkat saat ini, tentunya efisiensi yang didapat akan semakin besar," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 23 Agustus.
Lebih jauh, ia menambahkan, efisiensi kedua pemakaian Gaslink Cylinder yaitu penghematan volume antara 7-11 persen dibandingkan gas tabung nonsubsidi.
"Perhitungan volume gas yang terpakai Gaslink Cylinder sama seperti gas pipa, yang mana gas yang dibayar sesuai volume gas yang dipakai oleh pelanggan. Jadi, dari volume ada saving, dari harga juga saving, sehingga double saving-nya," lanjutnya.
Selain memberikan layanan energi bersih, Hardiansyah bilang, Gagas juga memberikan dukungan penghematan kepada industri dan UMKM.Saat ini, pengguna Gaslink Cylinder sudah cukup banyak mulai dari restoran hingga hotel, yang lokasinya tidak dekat dari jaringan pipa gas bumi PT PGN Tbk.
Ia mencontohkan rata-rata pemakaian Gaslink Cylinder di Tangerang, Banten, sudah mencapai 200.000 meter kubik per bulan.
"Kalau untuk Tangerang, kami support bukan hanya untuk UMKM, tapi juga untuk kebutuhan jargas rumah tangga. Dikarenakan ada beberapa klaster perumahan, seperti Karawaci dan Bintaro, yang cukup jauh dari gas pipa. Skemanya nanti tetap memakai gas pipa di dalam klaster, tetapi sumbernya dari Gaslink (CNG)," ujar Hardiansyah.
BACA JUGA:
Untuk membawa gas bumi, Gagas memakai gas transportation modul (GTM) dan penyimpanannya ditempatkan di samping meter regulating station (MRS) PGN, sehingga tidak perlu pasokan gas dari pipa.
Hardiansyah juga berharap dengan manfaat penghematan ganda (double saving) yang diperoleh dari Gaslink Cylinder, dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakannya.
"Dengan demikian, pemanfaatan gas bumi sebagai alternatif energi yang efisien dapat semakin luas untuk mendukung pelaku usaha, sekaligus memberi kemudahan akses gas bumi yang semakin mudah bagi masyarakat," pungkasnya.