JAKARTA - Integrated Terminal Tanjung Uban yang kini dikelola oleh PT Peteka Karya Tirta (PKT), yang merupakan anak usaha PT Pertamina International Shipping, telah siap untuk menjadi trading hub atau simpul perdagangan BBM dan LPG di kawasan Asia Tenggara.
Kesiapan ini salah satunya ditandai dengan peresmian integrated Terminal BBM Tanjung Uban menjadi Pusat Logistik Berikat (PLB) dan telah diterimanya kargo perdana di kawasan tersebut. Sebagaimana diketahui, kawasan yang menjadi simpul perdagangan artinya diakui menjadi kawasan yang strategis untuk menjadi penghubung antara industri dan pemasok, dalam hal ini komoditas BBM dan LPG.
"Pencapaian ini tidak lepas atas kerja sama dan dukungan dari Kantor Bea dan Cukai Departemen Keuangan khususnya DJBC Kepulauan Riau dan KPPBC Tanjung Pinang, semoga pencapaian ini menjadi tonggak awal untuk terminal Pertamina lainnya, khususnya terminal milik PKT untuk berperan dalam pasar internasional," ujar Direktur PKT Hari Purnomo dalam keterangan kepada media, Senin 22 Agustus.
BACA JUGA:
Integrated Terminal Tanjung Uban di Pulau Bintan memiliki lokasi strategis, berdekatan dengan Singapura yang selama ini merupakan salah satu trading hub BBM terbesar di Asia. Dengan status PLB ini, diharapkan Integrated Terminal Tanjung Uban bisa dapat membuka peluang bagi para pemasok-pemasok global untuk menyimpan kargonya di Indonesia.
"Dengan resminya Integrated Terminal Tanjung Uban menjadi PLB ini juga diharapkan bisa meningkatkan Utilisasi terminal di Pertamina Group, mengembangkan sarana dan fasilitas terminal untuk kebutuhan trading di regional, serta memperluas keterlibatan terminal di kancah pasar internasional," ujar Corporate Secretary PIS Muhammad Aryomekka Firdaus.