Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan kelapa sawit milik Crazy Rich Medan, Suwandi Widjaja, yakni PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) mencatat laba bersih sebesar Rp632 miliar pada semester I 2022. Raihan ini meningkat signifikan sebesar 76,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp358 miliar.

Deputy Chief Financial Officer (Deputy CFO) STAA Edward Wijaya dalam keterangannya, dikutip Selasa 23 Agustus mengatakan, pada semester I 2022 perseroan mampu mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,985 triliun, atau meningkat 17,8 persen dari pencapaian pada periode sama 2021 sebesar Rp2,534 triliun.

Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan industri olah kelapa sawit ini juga mampu meningkatkan pencapaian laba kotor perseroan menjadi Rp1,100 triliun, atau meningkat 10,7 persen dari laba kotor semester I 2021 sebesar Rp994 miliar.

STAA juga mampu meningkatan profitabilitasnya pada semester I 2022 dengan mencetak laba usaha sebesar Rp971 miliar, atau meningkat 52,1 persen secara year-on-year (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp638 miliar.

Menurutnya, kinerja di 2022 ini didukung oleh peningkatan porsi TBS internal yang diproses perseroan dibanding dengan tahun lalu. TBS internal memberikan margin yang jauh lebih tinggi sehingga perusahaan sangat fokus terhadap pertumbuhan TBS internal melalui praktik manajemen kebun yang baik. Perseroan akan senantiasa mempertahankan konsistensi marjin baik dari TBS internal maupun eksternal sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan profitabilitas.

"Kami mempunyai strategi yang fokus dalam memaksimalkan cost-efficiency perseroan. STAA juga mampu mengelola operasionalnya dan menjaga tingkat leverage perseroan sehingga dapat menghasilkan marjin yang lebih cemerlang dari tahun sebelumnya," kata Deputy Chief Financial Officer (Deputy CFO) STAA Edward Wijaya.

Edward juga menjelaskan, total aset STAA per 30 Juni 2022 berhasil meningkat menjadi Rp6,923 triliun dibandingkan dengan posisi akhir 2021 sebesar Rp5,859 triliun. Total ekuitas STAA juga meningkat dari Rp3,098 triliun menjadi Rp4,219 triliun per 30 Juni 2022.

Di sisi lain, total liabilitas STAA berhasil turun menjadi Rp2,704 triliun pada semester I 2022 dibandingkan dengan posisi akhir 2021 sebesar Rp2,760 triliun yang disebabkan oleh penurunan utang bank jangka panjang perseroan sebesar Rp186 miliar dari Rp1,789 triliun menjadi Rp1,603 triliun.