Bagikan:

JAKARTA - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengikutsertakan sebanyak 46 perusahaan dalam pameran bursa kerja atau job fair yang diselenggarakan secara virtual pada 22 sampai 24 Agustus 2022.

"Di dalam job fair ini kita mengikutsertakan 46 perusahaan baik yang beroperasi di Bantul maupun luar Bantul, yang beroperasi di Bantul ada 11 perusahaan, luar Bantul 35 perusahaan," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai pembukaan pameran bursa kerja Bantul di Bantul, DIY, dikutip dari Antara, Senin 22 Agustus.

Dia menyebutkan total jabatan yang dibutuhkan dalam pameran bursa kerja sebanyak 298 posisi, dengan jumlah lowongan kerja sebanyak 5.964 orang. Untuk sementara pencari kerja yang sudah mendaftar di akun sebanyak 2.436 orang.

"Data yang sudah melamar pekerjaan saat ini berjumlah 3.903 orang, dengan demikian ada satu peminat atau pencari kerja boleh yang mendaftar pada beberapa jenis lowongan pekerjaan di perusahaan yang berbeda," katanya.

Bupati mengatakan, sedangkan bagi angkatan kerja penyandang disabilitas dalam pameran bursa kerja disediakan sebanyak 100 lowongan, akan tetapi harus melalui seleksi yang dilakukan perusahaan agar bisa sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

"Karena berdasarkan peraturan perundang undangan diantaranya UU tentang ketenagakerjaan, bahwa perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 100 orang, maka diwajibkan merekrut satu persen karyawan difabel," katanya.

Oleh karena itu, Bupati Bantul mengajak angkatan kerja di Bantul termasuk yang difabel dapat memanfaatkan bursa kerja virtual selama tiga hari ke depan yang bertujuan untuk menekan dan menurunkan angka pengangguran di Bantul.

"Dengan begitu angka kesejahteraan naik, angka kemiskinan turun, sehingga seluruh warga di Bantul kita harapkan semuanya bisa bekerja, tidak ada yang nganggur, tidak ada yang miskin melalui salah satunya bursa penyerapan tenaga kerja ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Istirul Widilastuti mengatakan, maksud dari kegiatan bursa kerja virtual ini adalah terciptanya kesempatan kerja bagi pencari kerja, dan terpenuhinya tenaga kerja bagi perusahaan, serta terciptanya percepatan penempatan kerja untuk mengurangi pengangguran.

Sedangkan tujuannya untuk memfasilitasi pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan sesuai pendidikan, keterampilan, bakat dan minatnya, membantu perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja berkualitas, profesional sesuai kualifikasi yang dibutuhkan.

"Dan mengetahui kecenderungan tingkat, jenis kelamin, dan kelompok umur pencari kerja dan jenis dan lowongan pekerjaan yang tersedia, sebagai bahan perencanaan di bidang penempatan maupun pelatihan," katanya.