JAKARTA - Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) akhirnya berhasil melakukan gas in, Minggu, 14 Agustus.
Gas in merupakan tahap awal menyalurkan gas dari sumur ke Gas Processing Facility (GPF).
Setelah proses gas in, akan dilakukan upaya lebih lanjut untuk memastikan seluruh fasilitas GPF berfungsi dengan baik melalui tahapan commissioning.
Dalam rangka memenuhi kaidah HSSE, tim teknis di lapangan telah melakukan dengan sangat intensif seluruh rangkaian persiapan gas in guna memastikan kegiatan gas-in ini berjalan lancar dan aman.
Proses pengaliran gas in ini dari lapangan JTB ini dipantau langsung oleh Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dan Direktur Utama Pertamina EP Cepu (PEPC) Awang Lazuardi.
Julius menyambut baik dan mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat demi mewujudkan kesuksesan proses ini.
“SKK Migas menyambut baik dan mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam proses gas-in demi mewujudkan kesuksesan proyek gas JTB, kami berharap proses ini dapat berjalan lancar dan aman sehingga kemudian dapat diteruskan ke tahap selanjutnya,” kata Julius dalam keterangan kepada media, Selasa, 16 Agustus.
Menurut Julius, banyak pihak menaruh perhatian terhadap proyek ini mengingat pentingnya proyek gas JTB bagi ketahanan energi nasional.
Potensi gas JTB diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan energi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Hari ini menjadi momen penting bagi kemajuan proyek gas JTB, semoga gas yang dihasilkan dapat segera mengalir untuk memenuhi kebutuhan energi," ungkapnya.
BACA JUGA:
CEO Pertamina Hulu Energi (PHE) Pertamina Budiman Parhusip mengaku lega atas terlaksananya proses yang dinanti-nanti ini.
Menurutnya, PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina yang menaungi PEPC sebagai salah satu pengemban amanah dalam pemenuhan energi nasional telah berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan keberhasilan dari proyek gas JTB ini.
"Kami merasa ini menjadi wujud keberhasilan dari seluruh tim yang tak kenal lelah dalam melakukan berbagai inovasi di tengah tantangan yang dihadapi. Akhirnya kita semua mampu memasuki fase gas in dan sebentar lagi gas dari JTB akan dapat digunakan”, terang Budiman.
Proyek JTB merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo. Proyek ini dioperatori oleh PT Pertamina EP Cepu (PEP Cepu) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina.
Lapangan JTB akan memproduksi sales gas sebesar 192 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pada kegiatan gas-in, turut hadir di lapangan antara lain Kepala Unit Percepatan Proyek JTB Waras Budi Santoso, Pjs General Manager Gas Project JTB Ruby Mulyawan, JTB Site Office & PGA Manager PEPC Edy Purnomo, HSSE Manager PEPC JTB Benny Rahadian serta manajemen PEPC lainnya.