Emtek Milik Konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja Raup Pendapatan Peningkatan Laba 922,3 Persen Jadi Rp2,7 Triliun di Semester I 2022
Konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja. (Foto: Dok. Emtek)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan milik konglomerat Eddy Kusnadi Emiten konglomerasi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) alias Emtek mencatatkan peningkatan kinerja hingga semester I 2022. Pendapatan dan laba bersih perseroan tumbuh signifikan pada enam bulan pertama 2022.

Dalam laporan keuangan EMTK, dikutip Kamis 11 Agustus, perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan menjadi Rp7,09 triliun hingga semester I 2022. Pendapatan ini meningkat 10,09 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dari Rp6,44 triliun.

Pendapatan ini ditopang dari penjualan barang sebesar Rp2,87 triliun, pendapatan iklan Rp2,65 triliun, jasa kesehatan dan rumah sakit Rp869 miliar, jasa VSAT, perbaikan, perawatan, dan dukungan teknis Rp75,13 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp622 miliar.

Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan juga meningkat 16,63 persen dari Rp4,46 triliun di semester I 2021, menjadi Rp5,2 triliun di semester I 2022. Naiknya beban pokok pendapatan tersebut membuat laba kotor EMTK turun 4,68 persen menjadi Rp1,88 triliun, dari Rp1,97 triliun secara tahunan.

Meski laba kotor turun, EMTK tercatat masih mampu membukukan laba bersih yang meningkat 922,3 persen menjadi Rp2,7 triliun, dari Rp264,5 miliar secara tahunan. Naiknya laba bersih EMTK ini didorong oleh bagian laba dari entitas asosiasi sebesar Rp2,04 triliun di semester I 2022, dari rugi Rp444 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebelumnya, Direktur EMTK Sutiana Ali menjelaskan, peningkatan laba bersih EMTK yang signifikan ini sejalan dengan kenaikan pendapatan lain-lain, terutama yang disumbang oleh investasi di entitas asosiasi. Salah satunya Bukalapak, di mana Emtek berinvestasi Rp3,6 triliun di kuartal I 2022.

Adapun hingga akhir Juni 2022, EMTK membukukan peningkatan total aset menjadi Rp43,8 triliun, dari Rp38,16 triliun dibanding akhir Desember 2021. Begitu juga dengan total liabilitas yang naik menjadi Rp4,8 triliun di semester I 2022, dari Rp4,49 triliun di akhir 2021.

Total ekuitas perseroan juga meningkat dari Rp33,6 triliun di akhir Desember 2021, menjadi Rp39 triliun di akhir Juni 2022.