2 Perusahaan Rumah Sakit dari Grup Emtek Milik Konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja Kinerjanya Turun di Semester I 2022
Rumah Sakit Grha Kedoya. (Foto: Dok. Grha Hospitals)

Bagikan:

JAKARTA - Dua emiten rumah sakit Grup PT Elang Mahkota Teknologi (EMTK) alias Emtek milik konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) dan PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK) membukukan penurunan kinerja sepanjang semester I 2022.

Pendapatan dan laba kedua perusahaan ini turun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dalam laporan keuangan, dikutip Jumat 12 Agustus, pendapatan jasa SAME tercatat terkoreksi 1,53 persen secara tahunan menjadi Rp637,91 miliar, dibandingkan dengan Rp647,89 miliar pada semester I/2021.

Penurunan terutama disebabkan oleh turunnya pemasukan dari kamar rawat inap dari Rp162,30 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp129,23 miliar pada semester I 2022. Sementara itu, kontributor pendapatan terbesar yakni penunjang medis mengalami kenaikan dari Rp333,59 miliar menjadi Rp381,92 miliar.

Di tengah turunnya pendapatan, beban pokok justru melesat 26,62 persen yoy menjadi Rp432,52 miliar dari sebelumnya Rp341,57 miliar. Hal ini membuat laba kotor SAME tergerus 32,94 persen menjadi hanya Rp205,39 miliar dibandingkan dengan Rp306,31 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada semester I 2022, SAME membukukan rugi usaha sebesar Rp13,34 miliar, dari laba usaha sebesar Rp140,71 miliar pada semester I/2021. Selain itu, rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2022 mencapai Rp24,76 miliar berbalik dari laba Rp87,89 miliar.

SAME juga mencatatkan kenaikan liabilitas sebesar 131,07 persen dibandingkan dengan posisi pada Desember 2021, dari Rp517,05 miliar menjadi Rp1,19 triliun pada Juni 2022. Manajemen SAME menjelaskan kenaikan liabilitas sebesar Rp680,9 miliar tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan utang bank, di mana SAME memperoleh fasilitas kredit dari Bank HSBC sebesar Rp765 miliar yang digunakan untuk akuisisi atau penambahan modal kerja.

Sementara emiten rumah sakit yang berada di bawah kepemilikan SAME yakni Kedoya Adyakarya (RGSK) juga mengalami penurunan pendapatan selama semester I 2022. Pendapatan RSGK selama Januari-Juni 2022 tercatat sebesar Rp166,01 miliar atau turun 29,10 persen dibandingkan dengan Rp234,17 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Semua pos pendapatan RSGK terpantau turun, seperti rawat inap dari Rp142,43 miliar menjadi Rp98,34 miliar. Begitu pula pendapatan dari rawat jalan yang turun menjadi Rp67,66 miliar, dari Rp91,74 miliar pada semester I 2022.

Laba kotor juga mengalami koreksi menjadi Rp58,41 miliar atau 44,3 persen lebih rendah daripada Rp104,74 miliar yang dibukukan pada semester I 2021. Laba bersih juga ikut tergerus sebesar 85,34 persen yoy menjadi Rp8,64 miliar dari sebelumnya Rp58,97 miliar.

Total liabilitas RSGK per 30 Juni 2022 tercatat naik 56 persen menjadi Rp163,27 miliar dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2021 sebesar Rp104,36 miliar karena adanya utang dividen sebesar Rp80 miliar yang dibayarkan pada 6 Juli 2022 serta adanya pergerakan transaksi operasional.