JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Erick Thohir menyebut program-program yang dijalankan perusahaan pelat merah menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi desa. Karena itu, Erick menilai BUMN punya peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia.
“Program BUMN menjadi penggerak ekonomi desa yang akan berdampak signifikan terhadap kelangsungan energi di daerah sekaligus penyerapan tenaga kerja, terutama oleh pengusaha menengah dan pengusaha daerah,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin 8 Agustus.
Kata Erick, pertumbuhan positif ini juga berpotensi menggairahkan sektor riil Indonesia di tengah kondisi perekonomian global yang masih penuh tekanan.
“Proyek dan program BUMN yang hadir di tengah pandemi mempunyai dampak positif dalam menjaga daya beli dan meningkatkan aktivitas belanja masyarakat. Hasilnya konsumsi rumah tangga terus meningkat dari -5,52 persen yoy di triwulan II/2020 menjadi 5,51 persen yoy di triwulan II/2022,” ucapnya.
BACA JUGA:
Erick mengatakan BUMN sebagai penopang perekonomian Indonesia berkomitmen melanjutkan berbagai program untuk mendukung pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi.
“Diharapkan memontum pertumbuhan ekonomi pada triwulan II/2022 sebesar 5,44 persen dapat terus terjaga hingga akhir tahun,” jelasnya.
Tak hanya itu, Erick menyampaikan BUMN juga turut berkontribusi untuk mencapai target inklusi keuangan nasional sebesar 90 persen pada tahun 2024 melalui Pendirian Holding Ultra Mikro (UMi). Kontribusi Holding UMi untuk mencapai target tersebut adalah sebesar 70 persen.
Erick menerangkan, pada awal pendirian Holding UMi, dengan optimalisasi nasabah kelolaan PNM-Pegadaian dan potensi 30 juta nasabah yang selama ini belum terlayani, Holding UMi mampu menambah nasabah baru hingga 55 juta nasabah.
“Sehingga nantinya pada tahun 2024, total 121,6 juta nasabah (70 persen inklusi keuangan nasional) akan terlayani oleh Holding UMI,” ucapnya.