JAKARTA – Pemerintah melalui Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut bahwa realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) semester I 2022 telah mencapai sebesar Rp281 triliun atau sekitar 58,3 persen dari target Perpres 98/2022.
Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatawarta mengatakan torehan tersebut melesat 35,8 secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama 2021 yang tumbuh 11,4 persen.
“Realisasi PNBP Semester I 2022 yang tumbuh positif seiring kembalinya kegiatan ekonomi masyarakat dan kenaikan harga komoditas,” ujar dia melalui saluran daring pada Kamis, 4 Agustus.
Isa merinci, terdapat empat komponen besar yang menyusun PNBP. Pertama PNBP dari sektor sumber daya alam (SDA) yang sukses mengumpulkan Rp114,6 triliun.
Kedua, PNBP kekayaan negara dipisahkan (KND) seperti yang berasal dari setoran dividen BUMN dengan sumbangan Rp35,5 triliun.
Tiga, PNBP yang bersumber dari sektor lainnya, semisal Domestic Market Obligation (DMO), pembuatan paspor dan visa yang sebesar Rp85,1 triliun.
BACA JUGA:
Kemudian yang terakhir adalah PNBP Badan Layanan Umum (BLU), seperti rumah sakit pemerintah, sebesar Rp45,8 triliun.
“Semua sektor PNBP mengalami kenaikan kecuali PNBP BLU yang disebabkan oleh pendapatan pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit (akibat turunnya volume ekspor dan dampak dari pelarangan ekspor CPO). Di samping itu, kontraksi juga diakibatkan oleh penurunan pendapatan pengelolaan dana dan pada pendapatan pengelolaan kawasan otorita,” jelas dia.
Isa memastikan pihaknya bakal terus mengoptimalkan seluruh potensi penerimaan negara guna mendukung kinerja APBN 2022 semakin sehat.
“Pengelolaan PNBP perlu dimaksimalkan supaya ada prediksi yang lebih baik dan kita bisa juga memastikan penerimaan negara yang potensial menjadi realitas. Kami secara berkala akan melaporkan perkembangan terbaru PNBP ke masyarakat” tutup Isa Rachmatawarta.