Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, kinerja PT Pertamina tak bisa dibandingkan dengan Petronas, perusahaan migas (minyak dan gas) asal Malaysia.

Sebab, ada perbedaan di antara kedua perusahaan tersebut.

Kata Erick, Petamina sebagai perusahaan pelat merah memiliki tanggung jawab untuk menjaga layanan kepada masyarakat.

Selain itu, Petamina juga diharuskan mendukung program-program pemerintah.

Selain itu, lanjut Erick, Petronas memproduksi migas sendiri. Sedangkan, Pertamina masih mengimpor minyak.

Sekadar informasi, Pertamina dibandingkan dengan Petronas pascaperusahaan perusahaan asal Negeri Jiran ini menghasilkan laba yang jauh lebih besar dari Pertamina. Termasuk juga soal harga bahan bakar minyak (BBM) yang dijual Petronas lebih murah dari Pertamina.

“Tidak bisa dibandingkan misalnya Petamina dengan Petronas ya beda. Karena Petronas masih produksi (migas sendiri), kalau kita negara mengimpor, kondisinya beda,” kata Erick di Gedung Perpustakaan Nasional, dikutip Kamis, 4 Agustus.

Kata Erick, sejumlah penugasan yang dilakukan Pertamina berimbas pada arus kas perusahaan. Karena itu, pemerintah memberikan dukungan lewat kepastian pemberian dana subsidi.

“Dukungan pemerintah memastikan cashflow Pertamina terjaga, nah sempet kemarin seakan-akan Pertamina rugi, bukan rugi, antara cashflow sama rugi itu berbeda. Cashflow itu artinya defisit karena uangnya belum diganti (pemerintah), uang subsidinya. Makanya secara cashflow defisit, tapi begitu diganti artinya cashflow Pertamina membaik,” jelas Erick.

Terkait dengan harga BBM yang dijual Pertamina, kata Erick, seperti Pertamax masih di bawah harga BBM kelas yang sama RON 92 milik kompetitor atau badan usaha swasta di Tanah Air.

Sementara harga Pertalite, lanjut Erick, berada jauh di bawah harga pasaran yakni Rp7.650 per liter.

Hal ini karena Pertalite merupakan jenis bahan bakar minyak khusus penugasan (JBKP).

"Sudah berapa bulan harga Pertamax berbeda? Dan Pertalite juga harga di bahwa pasaran. Itu membuktikan kembali bahwa pemerintah hadir," ucapnya.