JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga tiga jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi yakni Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Sebelumnya, Pertamina juga melakukan hal yang sama pada 10 Juli yang lalu.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan, meski alami kenaikan, harga BBM ini masih cukup kompetitif jika dibadingkan dengan kompetitor lain.
Untuk Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp17.900, Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp18.900, dan Dexlite (CN 51) menjadi Rp17.800 per liter untuk wilayah DKI Jakarta atau daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 5 persen. Harga ini berlaku mulai 3 Agustus 2022.
"95 persen dari porsi BBM nasional yakni Pertamax, Pertalite, dan Solar tidak berubah harganya, hanya BBM segmen tertentu saja yakni Pertamax Turbo dan Dex Series yang berubah itupun masih paling di kelasnya," ujarnya saat dihubungi VOI, Rabu, 3 Agustus.
Irto menambahkan, penyesuaian harga secara berkala ini kembali dilakukan, di mana harga BBM nonsubsidi harganya fluktuatif mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas, terutama harga minyak dunia atau ICP.
Tercatat, harga rata-rata ICP per Juli di angka 106.73 dolar AS per barel, masih lebih tinggi sekitar 24 persen dari harga ICP pada Januari 2022.
"Harga ICP ini memang sangat fluktuatif, namun harganya masih cukup tinggi," lanjut Irto.
BACA JUGA:
Berdasarkan pemantauan VOI pada SPBU kompetitor, berikut perbandingan harga antara BBM Pertamina, Shell dan BP:
Untuk BBM RON 92 setara Pertamax, harga BBM Shell Super (RON 92) dibanderol Rp17.300-17.400 per liter, sementara Vivo mengenakan harga Rp17.500 dan BP memberlakukan harga Rp17.300 per liter jika dibandingkan dengan Pertamax yang hanya sebesar Rp12.500.
Sementara itu, untuk Pertamax Turbo dengan RON 98, Pertamina mengenakan harga Rp17.800 sementara Shell V-Power Nitro+ dibanderol Rp18.520.