Realiasi Investasi Capai 48,7 Persen dari Target Rp1.200 Triliun, Bahlil: Pertumbuhan di Triwulan II Terbesar dalam Sejarah
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. (Foto: Dok. Antara/Kementerian Investasi/BKPM)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang April-Juni (triwulan II) tahun 2022 mencapai Rp302,2 triliun. Pencapaian ini tumbuh 35,5 persen dibandingkan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp223,0 triliun (yoy).

Capaian tersebut juga tercatat tumbuh 7,0 persen dibandingkan dengan capaian triwulan sebelumnya sebesar Rp282,4 triliun (q on q) dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 320.534 orang

"Ini mungkin dalam sejarah pertama kali tumbuh sebanyak ini," Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers secara hybrid dikutip Antara, Rabu 20 Juli.

Secara rinci, realisasi investasi periode triwulan II 2022 terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp139,0 triliun, tumbuh 30,8 persen yoy, dan Penanaman Modal Asing sebesar Rp163,2 triliun, atau tumbuh 39,7 persen yoy.

Secara proporsi, PMA mencapai 54 persen dari total seluruh realisasi investasi sementara PMDN menempati 46 persen. "Di tengah global yang tidak menentu, Indonesia masih tetap dipercaya sebagai salah satu negara tujuan investasi," katanya.

Menurut Bahlil, ada sejumlah faktor yang mendukung Indonesia jadi destinasi investasi, yakni kepercayaan investor pada kepemimpinan Presiden Jokowi, kepercayaan terhadap stabilitas politik, proses hukum yang semakin baik serta transparansi percepatan pelayanan yang juga semakin baik.

"Ini wujud keberhasilan kita atas implementasi UU Cipta Kerja," katanya.

Berdasarkan lokasi proyek, realisasi investasi triwulan II 2022 tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Tengah, Jawa Timur dan Riau.

Adapun sebaran sektornya yakni industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; pertambangan; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; transportasi, gudang dan telekomunikasi; serta industri makanan.

Secara kumulatif, realisasi investasi pada Semester I 2022 mencapai Rp584,6 triliun, atau mencapai 48,7 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp1.200 triliun.

Sepanjang Januari-Juni 2022, realisasi PMA mencapai Rp310,4 triliun (53,1 persen) dan realisasi PMDN mencapai Rp274,2 triliun (46,9 persen). Proyek investasi tersebar paling banyak di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah dan Riau.

Realisasi investasi Semester I 2022 tersebar di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; pertambangan, transportasi, gudang dan telekomunikasi; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta industri makanan.

Singapura, China, Hong Kong, Jepang dan Amerika Serikat tercatat sebagai lima negara teratas yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia sepanjang Semester I 2022.