JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak partisipasi pihak swasta untuk turut membangun konektivitas transportasi baik di darat, laut, udara dan perkeretaapian. Hal ini disampaikan Menhub saat meninjau pembangunan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, Minggu 17 Juli.
Bandara Dhoho Kediri merupakan salah satu proyek bandara yang dibangun dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dalam hal ini, pembangunannya dilakukan oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM) milik konglomerat Susilo Wonowidjojo melalui anak perusahaannya PT Surya Dhoho Investama.
"Proyek pembangunan Bandara Dhoho di Kediri bisa menjadi contoh bagi swasta yang lain. Mari kita bangun bersama konektivitas di darat, laut, udara dan kereta api. Kami menyambut baik peran swasta untuk berpartisipasi dan kami akan memberikan regulasi sebaik-baiknya," ujar Menhub Budi Karya, dikutip Senin 18 Juli.
Lebih lanjut Menhub menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten, dan PT Gudang Garam, yang telah mendukung pembangunan bandara.
"Progresnya berjalan baik dan insyaallah menurut rencana pada Oktober 2023 sudah bisa digunakan," katanya.
Kehadiran bandara ini diharapkan dapat melancarkan konektivitas antar wilayah khususnya di Jawa Timur bagian selatan, serta mendorong tumbuhnya titik ekonomi baru, pariwisata, dan perdagangan. Selain itu, bandara ini juga diharapkan dapat melayani penerbangan haji dan umrah.
"Kita harapkan kehadiran bandara ini dapat memberikan suatu kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar Kediri," ucap Menhub.
Pada kesempatan yang sama Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyebut Bandara Dhoho merupakan bandara pertama di Indonesia yang dibangun oleh perusahaan swasta dalam hal ini PT Gudang Garam Tbk.
BACA JUGA:
"Kediri nantinya akan menjadi episentrum baru penyangga Jawa Timur selain kota Surabaya," ujarnya.
Hingga bulan Juni 2022, progres pembangunan Bandara Internasional Dhoho Kediri secara keseluruhan sudah mencapai sekitar 50 persen. Untuk pekerjaan tanah progresnya telah mencapai 83,16 persen, pada sisi udara atau airside 15,35 persen, dan pada sisi darat atau landside 3,06 persen.
Bandara ini nantinya akan memiliki panjang runway atau landas pacu berukuran 3.300 x 60 meter, apron commercial berukuran 548 x 141 meter, apron VIP berukuran 221 x 97 meter, 4 taxiway, dan lahan parkir seluas 37.108 meter persegi. Pada sisi darat, bandara ini akan memiliki terminal penumpang seluas 18.000 meter persegi berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun.
Turut hadir dalam peninjauan, Direktur Utama PT Surya Dhoho Investama Istata Taswin Siddharta, Staf Ahli Menteri Bidang Investasi dan Keuangan Kementerian Perhubungan Otto Ardianto, serta sejumlah Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) dan pejabat terkait lainnya.