Wamenkeu Suahasil: Pembangunan Infrastruktur Harus Dilakukan Lewat Upaya Kolaboratif
Ilustrasi (Foto: Dok. PT PII)

Bagikan:

JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan bahwa diperlukan peran aktif dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk saling berkolaborasi demi mewujudkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan.

Menurut dia, sinergi ini akan bisa memberikan dampak positif dan nilai tambah bagi peningkatan efisiensi ekonomi sehingga dapat menghasilkan multiplier effect dalam berbagai sektor.

“Ini bentuk kolaborasi yang luar biasa, sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia sebagai Presiden G20 menunjukkan kepada dunia kita sudah melakukan rangkaian kolaborasi untuk pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya dalam forum Indonesia Infrastructure Roundtable (IIR), Jumat, 8 Juli.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) M. Wahid Sutopo mengungkapkan pihaknya sebagai special mission vehicles (SMV) Kemenkeu berkomitmen untuk mendukung ketersediaan kebutuhan pembiayaan infrastruktur.

“Salah satu dukungan yang menjadi fokus adalah skema pembiayaan kreatif KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) yang diharapkan dapat mendukung bankability berbagai sektor proyek infrastruktur dan memberikan kenyamanan untuk investor,” tuturnya.

Menurut Sutopo, dialog lintas sektor yang digelar dapat berfungsi sebagai tolak ukur dalam memastikan bahwa risiko proyek telah dialokasikan dan dimitigasi oleh para pihak terkait.

“Sehingga nantinya berbagai risiko dari pelaksanaan proyek dapat dikelola dengan baik sepanjang periode pelaksanaan, serta berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata dia.

Adapun, forum Indonesia Infrastructure Roundtable merupakan serangkaian kegiatan lokakarya edukasi secara interaktif dalam memberikan pengetahuan, awareness dan rekomendasi kebijakan kepada stakeholders dalam rangka mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Nantinya output kegiatan ini dapat diformulasikan dalam bentuk Policy Brief untuk disampaikan kepada para stakeholders dan tidak menutup kemungkinan dapat dimasukkan ke dalam TF8 Notes pada Pre-Summit TF 8 – T20 mendatang.