JAKARTA - Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Hudi Suryodiporo mengatakan, SKK Migas dan KKKS mengajak kalangan perguruan tinggi untuk bekerja sama guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja Industri Hulumigas.
“Kami akan meneruskan program goes to campus untuk mencari dan menerangkan program hulumigas di kalangan kampus,” kata Hudi dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 Juni.
Hal Senada juga disampaikan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto disela-sela pelaksanaan Indonesia HR Summit. Menurut Dwi Soetjipto, tantangan mencari migas semakin besar untuk itu harus didukung kemampuan SDM yang menjadi persyaratan mutlak, tidak hanya kemahiran teknologi, namun juga kemampuan berinovasi.
"Berpikir out of the box untuk melakukan kegiatan secara masif, agresif dan efisien dan masukan yang konstruktif untuk membangun Industri Hulumigas,” kata Dwi.
Ia menambahkan, SDM memegang peranan yang strategis sebagai enabler dan strategic partner, terutama di tengah kondisi Hulu Migas yang sedang berusaha memenuhi target produksi migas nasional.
SKK Migas menyatakan kebutuhan sumber daya manusia bidang migas saat ini meningkat signifikan seiring dengan mulai berjalannya proyek-proyek besar di industri migas.
BACA JUGA:
Pelaksana Tugas Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Mohamad Kemal mengatakan, kebutuhan sumber daya manusia di subsektor migas meningkat sesuai dengan komitmen kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dalam persetujuan work plan and budget (WNPB).
"Rencana rekruitmen masih akan dilakukan KKKS sesuai dengan kebutuhan operasional pada tahun ini," kata Kemal.
SKK Migas mencatat jumlah pekerja di industri hulu migas tercatat sebanyak 22.609 orang sepanjang tahun 2020.
Namun, jumlah pekerja di industri hulu migas sudah mencapai 19.243 orang pada kuartal I 2022.
Kemal menyakini jumlah pekerja akan terus meningkat pada kuartal kedua, bahkan sampai akhir tahun ini.