JAKARTA – Bank Indonesia (BI) disebutkan terus melakukan upaya mitigasi strategis guna menjaga angka inflasi tetap terkendali dalam kisaran target 3 persen plus minus 1 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan inflasi domestik meningkat karena tingginya tekanan sisi penawaran seiring dengan kenaikan harga komoditas dunia.
“Inflasi inti tetap terjaga sebesar 2,58 persen secara year on year (yoy) di tengah meningkatnya permintaan domestik dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga ekspektasi inflasi,” ujarnya saat menggelar konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis, 23 Juni.
Menurut Perry, inflasi kelompok volatile food meningkat terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan global dan terganggunya pasokan akibat cuaca. Adapun, inflasi kelompok administered prices juga masih tercatat tinggi dipengaruhi oleh inflasi angkutan udara dan energi.
“Ke depan, tekanan inflasi IHK (indeks harga konsumen) meningkat didorong oleh kenaikan harga energi dan pangan global,” tuturnya.
BACA JUGA:
Perry menambahkan, level inflasi IHK pada 2022 diperkirakan sedikit lebih tinggi dari batas atas sasaran atau lebih dari 4 persen.
“Bank Indonesia terus mewaspadai tekanan inflasi ke depan dan dampaknya pada ekspektasi inflasi serta menempuh kebijakan penyesuaian suku bunga apabila terdapat tanda-tanda kenaikan inflasi inti,” katanya.
“Bank Indonesia juga terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID),” tutup Gubernur BI Perry Warjiyo.