Bagikan:

JAKARTA - Disprz,  platform pembelajaran dan keterampilan perusahaan bertenaga Artificial Intelligence (AI) terkemuka yang saat ini telah digunakan lebih dari 1,7 juta pengguna (user) untuk meningkatkan keterampilan dalam pekerjaan dan karir sumber daya manusia, kini sudah melayani lebih dari 250 perusahaan di 135 negara.

Untuk merayakan prestasi besar ini & untuk menandai 2 tahun pertumbuhan bisnis di Indonesia, Disprz menyelenggarakan Malam Gala, beberapa waktu lalu di Jakarta, untuk para pemangku kepentingan yang terdiri dari klien, mitra, dan simpatisan.

Acara tersebut menjadi saksi partisipasi para pemimpin dalam bidang sumber daya manusia dan Learning & Development (L&D) dari perusahaan seperti AIA Indonesia, Bank Danamon, Paragon, Darwinbox, Dayalima (DDI), PT Bank Raya Indonesia, Happy Fresh, Sayurbox, dan banyak lainnya.

Vice President & Business Head, SEA, Vineet Koka, mengatakan Disprz  telah hadir selama dua tahun di Indonesia dan berhasil menjadi platform terkemuka di negara ini.

"Ini mungkin saat yang tepat untuk menyoroti bagaimana sebagian besar perusahaan masih menganut platform pembelajaran generasi pertama dengan pembelajaran wajib. Kami berusaha keras untuk membantu semua klien kami mengadopsi Learning Experience Platform (LXP) generasi kedua yang menawarkan platform pembelajaran yang dipersonalisasi dan interaktif dengan integrasi konten lokal dan analitik data yang kaya," kata Vineet Koka dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat 3 Juni.

Salah satu pelanggan utama Disprz, PT Teknologi dan Inovasi Paragon mengungkapkan rasa puas menjalin kerja sama dengan Disprz.

EVP-HR PT Teknologi dan Inovasi Paragon, Miftah Amin mengungkapkan visi pembelajaran kami untuk tahun mendatang adalah memfasilitasi karyawan agar terus memperbarui keterampilan, kompetensi, dan pola pikir.

"Selama pandemi kami harus mengubah cara kami belajar, beralih dari pelatihan manual ke pelatihan online. Kami menggunakan Disprz, kata Miftah, untuk memfasilitasi pembelajaran interaktif dan eksploratif, terutama bagi lulusan milenial yang merupakan 90 persen karyawan." jelas Miftah.

"Perjalanan inspiratif Disprz dimulai pada tahun 2020 ketika dunia terkena dampak buruk dari pandemi. Sejak awal perjalanan, Disprz telah berhasil melayani beberapa entitas yang paling mapan di Indonesia termasuk seperti Deloitte, Korn Ferry, AIA, Sinarmas, Mind ID serta beberapa nama usaha besar lainnya," imbuhnya.

Dispz berusaha untuk memecahkan masalah pembelajaran perusahaan melalui ekosistem pembelajaran yang dipersonalisasi untuk memfasilitasi pembelajaran berbasis peran dan keterampilan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia perlu meningkatkan kemampuan pafa micro learning berbasis seluler di Learning Experience Platform (LXP) generasi ke-2.

Oleh karena itu dalam pandangan Disprz, karyawan merupakan aset yang harus terus diberikan peningkatan keterampilan agar siap bekerja terutama dalam era digital saat ini.

Menurut Subramanian Vishwanathan, CEO & Co-founder, Disprz,  pihaknya berusaha membantu klien dengan mengadopsi platform pembelajaran dan keterampilan generasi kedua yang menawarkan pembelajaran yang dipersonalisasi dan berbasis peran, menyelaraskan pembelajaran dengan kinerja karyawan yang terukur, dan menggunakan data-metrik yang digerakkan untuk membuat keputusan L&D.

Misi & visi Disprz adalah memberdayakan organisasi dan tim, untuk mendefinisikan ulang keterampilan digital dan pengalaman belajar mereka dengan menggabungkan seni belajar dengan teknologi, AI, dan ilmu data.