Bagikan:

JAKARTA - Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertambangan MIND ID menargetkan pendapatan tumbuh hingga Rp100,3 triliun pada tahun ini. Begitu juga dengan aset perseroan yang diproyeksikan akan meningkat mencapai Rp234,6 triliun.

"Aset kami proyeksikan mencapai Rp234,6 triliun, pendapatan mencapai Rp100,3 triliun," ujar Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu, 25 Mei.

Perseroan juga memproyeksikan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada 2023 akan mencapai Rp25,3 triliun, sedangkan net depth to EBITDA mencapai 3,5 kali.

"Sedangkan interest bering date itu akan mencapai Rp114,9 triliun, laba bersih mencapai Rp12, 1 triliun, kas dan setara kas itu mencapai Rp26,9 triliun," ujarnya.

Strategi MIND ID

Hendi menjelaskan proyeksi tersebut akan dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan, ekplorasi, produksi secara agresif. Perseroan juga akan terus menambah cadangan potensial dan strategis bagi seluruh komoditas di dalam group.

"Dengan cara mengikuti tender lelang WUPK, PKP2B dan juga kita terus mengamati potensi akusisi tambang potensial baik di dalam maupun luar negeri untuk menambah cadangan strategis," tuturnya.

Selain itu, kata Hendi, secara spesifik perseroan juga akan mengkaji life for mine plant untuk PT Freeport Indonesia. Termasuk juga melakukan program eksploitasi berkelanjutan untuk menjamin pasokan bagi inisiatif strategis hilirisasi di masing-masing komoditi.

Lebih lanjut, Hendi mengatakan perseroan juga akan melakukan monitoring program eksplorasi teringrasi di dalam MIND ID.

"Aspek berikutnya meningkatkan daya saing biaya melalui digital kami dimandatkan melakukan implementasi digitalisasi produksi penggunaan teknologi smart mining dan modern smelter, kemudian juga implementasi fanji otomation technology dengan mitra strategis," jelasnya.