Kebutuhan Listrik untuk SPKLU Bus Transjakarta Capai 25.000 Mega Volt Ampere
Ilustrasi SPKLU PLN. (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PT Mayasari Bakti yang akan menjadi charging station bagi 30 unit bus listrik operasional Transjakarta membutuhkan pasokan listrik sebesar 25.000 Mega Volt Amper (MVA).

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B Pangaribuan mengatakan, pihaknya siap mendukung pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.

“Di manapun SPKLU, listriknya pakai PLN, pasokan listrik di Jakarta cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan energi listrik, termasuk untuk pendirian SPKLU atau pun home charging bagi pemilik kendaraan listrik pribadi. Beban puncak tertinggi tahun 2022 sebesar 5.351 Megawatt (MW) dan masih ada cadangan daya 2.700 MW dari total daya mampu PLN Jakarta, jadi secara pasokan masih aman sekali,” ujar Doddy kepada wartawan, Rabu 18 Mei.

Suplai listrik ini sebagai salah satu upaya untuk mengurangi emisi karbon dan penggunaan sumber energi fosil.

"Hal ini sejalan dengan Pemprov DKI Jakarta Langit Biru untuk mendukung terciptanya udara bersih di Jakarta. Selain itu, ini juga merupakan bentuk dukungan dan komitmen kami agar Indonesia dapat mencapai target Carbon Neutral pada tahun 2060,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Holding PT Mayasari Bakti selaku operator bus Transjakarta Andy Oetario Putro mengucapkan terima kasih atas layanan penyambungan PLN yang cepat.

“Pelayanan PLN sangat cepat untuk penyediaan listrik bagi charging station bus listrik kami. Bus listrik ini ke depannya akan menjadi moda transportasi baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sehingga harapan kami ke depan tetap bisa berkolaborasi baik dengan PLN,” ujar Andy.

Kepala Divisi Teknik Armada PT TransJakarta, Erawan Hermansyah, menyebutkan target tahun 2030 sudah beroperasi 10.000 bus listrik di Jakarta. Realisasi pengadaannya saat ini sudah dilakukan bertahap.

"SPKLU di pool bus listrik ini merupakan yang pertama di Indonesia," ujar Erawan.

Untuk informasi, PLN UID Jakarta Raya telah mendirikan 26 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di 18 lokasi.

Dua di antaranya merupakan SPKLU dengan sistem kemitraan atau partnership.

Tahun ini, PLN UID Jakarta Raya menargetkan pengoperasian tujuh SPKLU lagi. PLN membuka peluang bagi swasta untuk menjalin kemitraan dalam penyediaan SPKLU.