JAKARTA - PT PLN (Persero) bertekat menekan emisi karbon dengan mempercepat transisi energi bersih di berbagai sektor. Hingga akhir tahun nanti, PLN menargetkan akan membangun 40 unit SPKLU yang tersebar di 28 titik.
Direktur Bisnis Regional Jawa Madura dan Bali PLN, Haryanto WS mengungkapkan hingga kini, PLN tercatat sudah membangun 129 unit SPKLU yang tersebar di 98 titik di seluruh Indonesia.
"Dalam mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik ini dibutuhkan kolaborasi erat dan sinergi antar pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, daerah, badan usaha, dan pihak swasta, utamanya industri Kendaraan Bermotor Listrik di Indonesia," ujar Haryanto dalam keterangan resmi, Sabtu 4 Juni.
Ia menambahkan, PLN siap mendukung kebutuhan segala pihak dari sisi infrastruktur kelistrikan untuk mempercepat masifnya kendaraan listrik, sebagai upaya bersama mencapai target Carbon Neutral.
Tak hanya itu, PLN juga akan terus mendukung penuh kebutuhan infrastruktur listrik khususnya untuk destinasi pariwisata. Saat ini kata Haryanto, PLN sudah membangun SPKLU di lima lokasi wisata, seperti Kawasan Candi Borobudur, Kawasan Candi Prambanan, Labuan Bajo, Lombok dan Bali.
"Pada Oktober ini kami akan selesaikan pemasangan SPKLU di DPSP Danau Toba, Likupang dan Kawasan Pariwisata Mandalika," tambah Haryanto.
Sebelumnya, untuk menunjukkan komitmennya, PLN melalui Unit Induk Distribusi Jakarta Raya telah memasok listrik sebesar 2.500.000 Volt Ampere (VA) untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PT Mayasari Bakti yang akan menjadi charging station bagi 30 unit bus listrik operasional Transportasi Jakarta (TransJakarta).
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B Pangaribuan mengatakan, pihaknya siap mendukung pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.
“Di manapun SPKLU, listriknya pakai PLN, pasokan listrik di Jakarta cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan energi listrik, termasuk untuk pendirian SPKLU atau pun home charging bagi pemilik kendaraan listrik pribadi. Beban puncak tertinggi tahun 2022 sebesar 5.351 Megawatt (MW) dan masih ada cadangan daya 2.700 MW dari total daya mampu PLN Jakarta, jadi secara pasokan masih aman sekali,” ujar Doddy.