Masih <i>Unrealized Loss</i> dari Anjloknya Saham GOTO, Stafsus Menteri BUMN Sebut Telkomsel Belum Rugi: Ini Investasi Jangka Panjang
Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Investasi anak usaha Telkom Indonesia yakni Telkomsel di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi sorotan, setelah saham GOTO terkoreksi secara mendalam belakangan ini. Akibatnya Telkom mengalami kerugian atau unrealized loss dari investasi tersebut.

Menanggapi hal ini, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga membantah bahwa investasi yang dilakukan Telkomsel di GOTO merupakan sebuah kerugian. Menurut Arya, dinamika naik dan turunnya saham perusahaan di pasar modal adalah hal wajar saja. Termasuk anjloknya saham GOTO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Yang namanya investasi ada bisnis di sana, benar enggak? Jadi dia, biasanya orang kalau investasi ada dua keuntungan yang dicari, pertama lewat bisnisnya, kedua lewat harga sahamnya. Sementara Telkomsel ini dia itu bisnis long time, bukan jangka pendek," kata Arya kepada wartawan, Selasa, 17 Mei.

Arya mengatakan bahwa kerja sama antara Telkomsel dan GOTO bersifat jangka panjang. Bahkan, menurut Arya, nilai investasi dari 11 komponen bisnis mencapai 370 dolar AS juta atau setara dengan Rp5 triliun.

"Itu ada 11 komponen bisnis antara Telkomsel dengan Gojek, totalnya diperkirakan sekitar, bisnis yang uda berjalan, itu 370 juta dolar AS, itu hampir Rp5 triliun lebih. Itu bisnis Telkomsel di sana, ini informasi yang kami dapat ya," jelasnya.

Dengan bisnis jangka panjang ini, Arya memastikan Telkomsel justru akan mencatat keuntungan. Penilaian ini didasarkan pada potensi 2,5 juta driver Gojek yang dikonversi menjadi pelanggannya Telkomsel.

"Hitung aja berapa setahun bisnisnya Telkomsel kalau 2,5 juta driver memakai Telkomsel dengan pengeluaran pulsa 50.000 sehari, coba hitung berapa. Belum lagi kita pakai Go Shop, belum lagi ada advertising dan sebagainya," tuturnya.

Karena itu, Arya mengatakan publik tak perlu khawatir, Telkomsel selaku BUMN mencatatkan kerugian dari investasinya di GOTO. Sebab, Telkomsel tidak melakukan trading saham. "Karena Telkomsel ada bisnis di sana, kecuali dia trading saham. Ini bukan short time, ini long time, panjang dia, ini bisnis panjang oleh Telkomsel," jelasnya.