Kilang Minyak Balikpapan 2 Kali Terbakar dalam Tiga Bulan, Pengamat Minta Pertamina Lakukan Evaluasi
Kebakaran kilang minyak Pertamina di Balikpapan. (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Insiden kebakaran di Kilang Minyak Balikpapan yang dikelola PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sudah dua kali terjadi pada tahun ini.

Kebakaran pertama terjadi di bulan Maret, dan yang kedua pada Minggu 15 Mei 2022.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, PT KPI seharusnya bisa belajar dari peristiwa kebakaran yang pertama.

"Perubahan manajemen di KPI seharusnya bisa membawa perubahan terhadap semua hal, tapi ternyata ada saja miss, sehingga terjadi kebakaran dan bahkan sampai ada korban jiwa," kata Mamit kepada VOI, Selasa 17 Mei.

Dia menambahkan, insiden kebakaran yang terjadi untuk kedua kalinya ini akan memengaruhi kepercayaan investor terhadap Pertamina.

"Kalau Pertamina tidak belajar dari kesalahan tentu akan membuat investor berpikir," ujar Mamit.

Kendati demikian, ia mengapresiasi langkah Pertamina dalam menjaga keamanan pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke masyarakat.

"Dengan demikian tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat karena kekhawatiran akan berkurangnya pasokan BBM secara nasional," pungkas Mamit.

Satu orang tewas dan 5 luka-luka dalam peristiwa kebakaran menyusul ledakan yang terjadi di Kilang Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu, 15 Mei. 

​​​​"Korban meninggal dunia merupakan karyawan kontraktor kami," kata General Manager (GM) Kilang Pertamina Balikpapan Wahyu Sulistyo Wibowo dilansir dari Antara, Minggu malam.

Dari 5 korban luka, 3 karyawan Pertamina dan 2 karyawan kontraktor. Ketiga karyawan Pertamina menderita luka bakar dan dirawat intensif di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB). Kedua karyawan kontraktor sudah boleh pulang, juga setelah dirawat di RSPB.

"Kami sangat berduka dan menyampaikan rasa berbelasungkawa yang mendalam pada keluarga korban," lanjut GM Wahyu.

Ia memastikan, Kilang Balikpapan dan perusahaan tempat korban bekerja akan memberikan penanganan terbaik berkenaan dengan hak-hak korban tersebut dan keluarganya seraya menyiapkan kebutuhan lain yang diperlukan.

Sekali lagi GM Wahyu memohon maaf kepada keluarga, bahwa upaya perawatan maksimal yang diberikan tidak dapat menyelamatkan korban.

GM juga memastikan semua korban lain juga mendapatkan hak yang sesuai agar bisa segera pulih dan sehat kembali.

Suara ledakan yang terdengar hingga radius 2 km terjadi sekitar pukul 10.30 Waktu Indonesia Tengah (WITA). Setelah itu kemudian terlihat asap hitam membumbung dari area Kilang Pertamina di selatan kota.

Dijelaskan oleh Humas Kilang Pertamina Balikpapan Ely Chandra Peranginangin, asap itu berasal dari Plant 5 Unit Hydro Skimming Complex.

Unit ini membuat atau menyiapkan bahan baku untuk produk gasoline (pertalite dan pertamax).

Api baru bisa dikuasai oleh unit pemadam kebakaran kilang pukul 11.30 Wita.

"Saat ini untuk sementara operasional Plant 5 kami hentikan," kata Chandra.

Ia meneruskan, saat ini juga Pertamina melakukan upaya pemulihan operasional Kilang Balikpapan agar segera kembali maksimal.

Karena itu, untuk sementara waktu, alih suplai juga sedang untuk memastikan tidak ada gangguan suplai BBM kepada masyarakat.