Upah Buruh Naik tapi Daya Beli Malah Turun, Pertanda Apa Ini Gusti!
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa upah nominal harian buruh tani pada April 2022 naik sebesar 0,29 persen dibanding upah nominal buruh tani Maret 2022, yaitu dari Rp57.941 menjadi Rp58.109 per hari.

Begitu juga dengan upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada April 2022 yang naik tipis sebesar 0,01 persen dibanding Maret 2022, yaitu dari Rp92.040 menjadi Rp92.049 per hari.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan torehan positif itu ternyata tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap perbaikan daya beli masyarakat. Pasalnya, upah riil buruh tani ternyata mengalami penurunan sebesar 0,68 persen.

Hal yang sama juga terjadi pada upah riil buruh bangunan yang anjlok 0,94 persen. “Upah riil buruh atau pekerja merupakan gambaran daya beli dari pendapatan maupun upah yang diterima,” ujarnya melalui kanal digital ketika memberikan pemaparan kepada awak media pada Selasa, 17 Mei.

Anjloknya upah riil buruh mengindikasikan bahwa kenaikan pendapatan tidak serta-merta dapat mengerek daya beli masyarakat. Bahkan, catatan pada bulan lalu menjadi anomali tersendiri saat upah naik tetapi daya beli malah menurun.

Ditengarai, melesatnya laju inflasi saat ini tidak mampu diimbangi oleh pertumbuhan upah yang diterima oleh buruh.

“Upah riil buruh tani adalah perbandingan antara upah nominal buruh tani dengan indeks konsumsi rumah tangga pedesaan. Sedangkan upah riil buruh bangunan adalah perbandingan upah nominal buruh bangunan terhadap indeks harga konsumen perkotaan,” sambung Margo.