Menko Airlangga Optimistis Ekonomi Tumbuh Tinggi Sepanjang 2022: Kita Jaga Momentumnya
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) bersama Presiden Jokowi (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut gembira catatan pertumbuhan ekonomi 5,01 persen pada kuartal I 2022. Menurut dia, momentum Ramadan serta Idulfitri tahun ini menjadi motor tersendiri dalam mengakselerasi pertumbuhan.

Selain itu, Airlangga juga menilai peningkatan Indeks Penjualan Riil dan PMI Sektor Manufaktur, surplus transaksi berjalan dan nilai tukar rupiah serta IHSG yang menguat adalah bukti perekonomian nasional berada di jalur pemulihan yang benar.

“Momentum pemulihan ekonomi ini perlu kita jaga dan tingkatkan bersama sehingga pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022 tetap dapat tumbuh tinggi," ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Rabu, 11 Mei.

Airlangga menambahkan, reformasi struktural akan terus dilanjutkan sebagai strategi jangka menengah panjang agar dapat terhindar dari jebakan middle income trap.

“Dalam jangka pendek, di tengah kenaikan inflasi global, pemerintah terus berupaya menjaga daya beli masyarakat melalui berbagai program perlindungan sosial seperti bansos minyak goreng, bantuan tunai untuk PKL warung dan nelayan,” tuturnya.

Adapun, dari sisi regulasi pemerintah tetap mengupayakan reformasi struktural dengan implementasi UU Cipta Kerja, kemudahan perizinan melalui OSS-RBA, mitigasi perubahan iklim melalui percepatan green economy, serta meningkatkan kapasitas investasi nasional melalui Indonesia Investment Authority (INA).

“Kinerja ekonomi yang berhasil diperoleh ini tidak terlepas dari solidnya kerja sama antara pemerintah dan seluruh stakeholders dalam bersinergi melakukan pengendalian pandemi dan menjalankan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” tegas dia.

Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan pula jika berbagai program PEN termasuk upaya front loading yang digulirkan pemerintah berhasil mengakselerasi performa ekonomi di triwulan I baik dari sisi lapangan usaha maupun sisi pengeluaran.

“Melalui pemberian insentif bagi dunia usaha, aktivitas produksi mampu bergeliat yang terlihat dari pertumbuhan positif pada mayoritas lapangan usaha. Bahkan, kenaikan signifikan dialami oleh performa perdagangan internasional,” tutup dia.