Bagikan:

JAKARTA - Manajemen PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) selaku opertar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi memberikan tanggapan mengenai insiden well kick disertai dengan keluarnya gas H2S saat proses pengeboran sumur panas bumi T-12.

Head of Corporate Communication SMGP, Yani Siskartika melaporkan, per hari ini, 18 orang sudah diperbolehkan pulang dari RSUD Panyabungan, Mandailing Natal, sedangkan tiga pasien lainnya dengan kondisi stabil masih dalam penanganan oleh tim medis.

Sementara itu penanganan dan pengamanan sumur T-12 terus dilanjutkan untuk memastikan sumur benar-benar dalam keadaan aman dan menghilangkan potensi well kick.

"Untuk itu, SMGP mohon bantuan dan dukungan dari Pemda dan masyarakat untuk memberi kami waktu dalam melakukan penanganan lanjutan untuk keamanan masyarakat, pekerja serta lingkungan," lanjut Yani kepada media, Rabu 27 April.

Untuk sementara, kata dia, SMGP menghentikan kegiatan pengeboran dan uji alir sumur. Saat ini, tim Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM bekerja sama dengan tim SMGP dan POLDA Sumatera Utara sedang melakukan investigasi untuk mencari penyebab utama dari well kick.

"SMGP akan selalu mengutamakan keselamatan warga dan pekerja. Terkait dampak langsung akibat dari semburan lumpur, SMGP bertanggung jawab dan terus melakukan langkah-langkah penanggulangan dengan bekerja sama dengan masyarakat," ujar Yani.

Dalam keterangannya Yani mengungkapkan terima kasih atas dukungan semua pihak antara lain warga desa dan pemerintah termasuk pihak kepolisian dalam menanggulangi dampak kejadian tersebut.

SMGP berharap agar warga sekitar tetap tenang dan terus bekerja sama dalam menciptakan suasana yang kondusif.

"SMGP juga menyesalkan insiden pemukulan dan penjarahan oleh oknum warga yang terjadi tanggal 24 April 2022 di lokasi proyek kami yang membahayakan pekerja kami, dan berdampak pada jadwal operasi komersial yang telah ditetapkan. Karena itu SMGP mengecam segala tindakan dan perilaku kekerasan tersebut," tutup Yani.

Sebelumnya, PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang merupakan pengembang pada proyek PLTP Sorik Marapi, melaporkan bahwa pada tanggal 24 April 2022, terjadi semburan liar (blow out) yang diikuti dengan keluarnya gas H2S ketika berlangsung pengeboran sumur panas bumi T-12.

Dampak dari kejadian tersebut, dilaporkan sebanyak 19 orang warga masyarakat dan 2 orang kru pengeboran terpapar gas H2S yang keluar dari semburan liar.