Anggota Komisi IX DPR Minta Presiden Jokowi Turun Tangan Soal Kebocoran Pipa SMGP
Presiden RI, Joko Widodo. (Foto: Dok. Setkab)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah untuk segera menangani persoalan kebocoran pipa gas PT PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Daulay menilai, insiden ini nyata-nyata telah merugikan dan membahayakan warga sekitar karena terdapat puluhan korban yang dirawat di rumah sakit akibat menghirup gas beracun dari pipa yang bocor.

"Keselamatan warga masyarakat harus menjadi prioritas utama. Mereka di sana tidak paham apa yang dilakukan PT SMGP. Tapi kalau ada yang keracunan, mereka pasti panik," tegas Saleh melalui keterangan tertulisnya, dikutip, Selasa 26 April.

Daulay menambahkan, kejadian ini sudah beberapa kali terjadi dan seakan tidak belajar dari insiden sebelumnya, kejadian serupa terus berulang.

"Dulu (pipa gas) juga pernah bocor. Saya sempat berkunjung ke sana. Silaturrahim dan melihat kondisi masyarakat. Pipa-pipa yang mengalirkan gas dari panas bumi di sana sangat besar-besar. Bayangkan, kalau itu bocor. Pasti akan membahayakan jiwa dan keselamatan warga," kata Saleh.

Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah sudah seharusnya melakukan evaluasi, pengawasan, dan audit terhadap kinerja PT SMGP. Ia menyebut, jangan karena berharap mendapatkan energi terbarukan, pemerintah lupa pada keselamatan warga. Energi tentu sangat penting, tetapi kenyamanan dan ketenangan masyarakat jauh lebih penting.

"Mengingat pentingnya hal ini, saya meminta agar Presiden Jokowi turun tangan. Di wilayah-wilayah lain, presiden sering turun tangan juga. Saya yakin, presiden pasti akan mau memperhatikan dan menyelesaikan masalah ini," tandas Saleh.

Daulay juga meminta PT SMGP ditutup untuk sementara hingga keadaan kembali aman.

"Lagian, kalau ada yang salah, PT SMGP-nya ditutup saja dulu. Kalau semua sudah dinyatakan aman, baru nanti dipikirkan kelanjutannya. Jangan buru-buru balik modal dan cari untung. Sekali lagi, keselamatan warga harus di atas segalanya," pungkasnya.

Sebelumnya, pada Minggu 24 April, belasan warga di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara keracunan gas Hidrogen Sulfida atau H2S. Menurut Kapolres Madina, AKBP Reza Chairul Akbar, dalam peristiwa ini ada 12 orang yang keracunan.

Berdasarkan penyelidikan pihak berwajib, ditemukan fakta penyebab keracunan tersebut berasal dari sumur milik PT Sorik Marapi Geothermal Power.