JAKARTA - Kenaikan harga batubara dunia dinilai menjadi peluang untuk mendorong bangkitnya perekonomian dalam negeri. Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan Harga Batu Bara Acuan (HBA) untuk April 2022, melejit 41,5 persen atau menjadi 288,40 dolar AS per ton dari Maret yang hanya 203,69 dolar AS per ton.
Menanggapi hal tersebut, Direktur PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) Yuliana, menyampaikan bahwa melejitnya harga batu bara di April 2022 berpengaruh terhadap pulihnya perekonomian nasional yang mulai beradaptasi pasca pandemi Covid-19.
“Dengan melejitnya harga batu bara, BNM berharap ini menjadi salah satu yang berpengaruh mendongkrak pulihnya perekonomian nasional. Walaupun dengan harga batu bara yang melejit ini BNM tidak terkena dampak secara signifikan. Karena Kami tetap melayani pengiriman sesuai jadwal pengiriman yang sudah terjadwal,” ungkap Yuliana dalam keterangannya, Selasa 19 April.
BACA JUGA:
Ia menambahkan, peluang dan tantangan itu akan selalu ada, apalagi dunia saat ini berkembang sangat cepat perlu sikap yang adaptif untuk mengambil langkah yang tepat dengan kondisi dan situasi yang terus berubah untuk langkah BNM kedepan.
"Semoga BNM bisa terus memberikan pelayanan yang terbaik,” kata Yuliana.
Terakhir Yuliana mengatakan BESS selalu siap dalam melakukan pengangkutan dan memenuhi permintaan pengangkutan batubara sesuai dengan kontrak yang berjalan dan klien-klien baru yang membutuhkan jasa pengangkutan batubara ini.