Bagikan:

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa angka inflasi yang terjadi saat ini cenderung tetap terjaga sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa kondisi tersebut merupakan pencapaian tersendiri mengingat saat ini sejumlah harga kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan. Belum lagi bila ditambah dengan harga energi yang juga ikut melambung.

“Tidak dipungkiri tekananan dari geopolitik meningkatkan tekanan-tekanan terhadap harga, termasuk harga pangan dan energi,” ujarnya ketika menggelar konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada hari ini Rabu, 13 Maret.

Menurut Perry, kemampuan merawat inflasi tetap di kisaran yang telah ditentukan bukannya tanpa sebab. Katanya, hal ini tidak lepas dari peran aktif pemerintah melalui berbagai strategi penting.

“Pemerintah melalui Menteri Keuangan dan Menteri Bidang Perekonomian terus memastikan pasokan bahan makanan terjaga. Hasilnya Alhamdulillah inflasi kita masih terjaga secara terkendali,” tuturnya.

Perry menambahkan, kontribusi tim khusus yang dibentuk oleh pemerintah dan bank sentral bersama unsur terkait dinilai memberi peran yang cukup signifikan dalam mengontrol pergerakan harga-harga di pasaran.

“Dan tentu saja melakukan pemantauan-pemantauan dan koordinasi secara erat antara Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah agar betul-betul stabilitas harga pangan itu terjaga,” tegas dia.

Sebagai informasi, pemerintah pada tahun ini menetapkan sasaran inflasi pada kisaran 3 persen plus minus 1 persen.

Adapun, rilis Badan Pusat Statistik (BPS) di awal bulan ini mengungkapkan bahwa pada Maret 2022 telah terjadi inflasi sebesar 2,64 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau dibandingkan dengan Maret 2021.

Sementara secara bulanan atau month to month (mtm), inflasi Maret 2022 tercatat 0,66 persen atau melonjak signifikan dari Februari 2022 dengan deflasi minus 0,02 persen.

Kemudian secara tahun kalender atau dari Januari hingga Maret 2022 tingkat inflasi adalah sebesar 1,20 persen.

“Secara keseluruhan, berbagai asesmen BI sejauh ini masih yakin inflasi bisa terjaga di sasaran 2 persen sampai 3 persen. Tapi tentu saja Bank Indonesia bersama pemerintah terus memantau tekanan kenaikan harga untuk kedepannya dan bagaimana koordinasi, baik dari sisi moneter dan fiskal agar pertumbuhan ekonomi membaik,” tutup Perry.